Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Tradisi Ramadan dan Idul Fitri

13 Mei 2021   15:49 Diperbarui: 13 Mei 2021   16:21 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Komunitas Membangun Positivity

Ramadhan dan Idul Fitri adalah kegiatan keagamaan yang telah menjadi tradisi di Indonesia sejak masa Islam masuk ke Indonesia beberapa abad lalu.

Jika kita amati, maka akan kita temukan beberapa unsur di dalamnya yang selama ini diteliti oleh banyak ahli sains, yaitu beberapa unsur yang mendorong terbangunnya relationships atau tali silaturahmi.

Relationships sendiri telah lama diteliti dan dinyatakan sebagai salah satu unsur yang menghasilkan positivity, atau happiness, atau well-being. Salah satu riset terkenal mengenai ini adalah "The Harvard Study of Adult Development" (baca di sini).  

Apa artinya positivity, happiness atau well-being itu? Sebuah kondisi di otak, atau kondisi mental, atau kondisi pikiran yang membuat kita mampu menjadi manusia yang lebih baik, atau mampu mengeluarkan potensi positif yang ada dalam dirinya.

Apa saja potensi positif yang kita miliki itu?

1. Kondisi kesehatan mental yang baik, seperti tidak gampang stres apalagi depresi. Itu artinya lebih tenang, damai, tidak agresif, dll. Cenderung juga pada kebajikan, empathy, kasih sayang, kedermawanan, dorongan untuk menolong orang lain atau makhluk lain, tidak merasa eksklusif, tidak rasis, tidak diskriminatif, anti kekerasan.

2. Bukan itu saja, tetapi juga potensi positif yang berkaitan dengan kognisi, seperti kecerdasan, kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, inovasi, produktivitas dalam bekerja, berkarya, hingga berprestasi.

3. Kesehatan tubuh amat dipengaruhi oleh kondisi mental, atau pikiran. Mereka yang dalam kondisi stres terus menerus, apalagi depresi akan mengganggu kesehatan tubuh. Penyakit jantung, stroke, darah tinggi, dan beberapa penyakit serius lainnya sangat dipengaruhi oleh kondisi mental.

Semua potensi positif itu bisa ditumbuhkan oleh berbagai macam aktivitas yang sudah biasa kita lakukan sehari-hari atau yang secara khusus kita tumbuhkan. Membangun relationships adalah salah satu yang mampu menumbuhkan potensi positif itu. Tentu ada beberapa kegiatan lainnya (bisa Anda lihat di tulisan saya yang lain).

Tradisi keagamaan dalam Ramadhan dan perayaan Idul Fitri memiliki beberapa unsur yang mendorong terbangunnya interaksi antar manusia yang pada gilirannya akan membangun relationships sebagaimana dirinci di bawah nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun