Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

World Happiness Report Tahun 2021 dan Pandemi

21 Maret 2021   21:51 Diperbarui: 25 Maret 2023   09:55 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: worldhappiness.report

GDP per capita menggambarkan income rata-rata warga sebuah negeri. Semakin tinggi, maka semakin tinggi pula tingkat happiness. Data tiap tahun dari WHR menunjukkan itu, meski ada juga negeri yang memiliki GDP kecil tapi memiliki tingkat happiness yang tinggi, seperti Costa Rica. Income yang besar bisa digunakan untuk memperbaiki beberapa aspek kehidupan warga yang berujung pada happiness. Tak seperti yang banyak dianggap oleh orang, ternyata money can buy happiness up to a certain degree.

Social support

Social support tergambar saat orang ditanya: apakah saat ia mengalami masa sulit, ia memiliki teman atau orang yang bisa diandalkan untuk membantunya? Jika pertanyaan semacam ini dijawab ya (jawabannya hanya ya atau tidak), maka ia disebut memiliki social support.

Healthy life expectancy

Nilai Healthy life expectancy diperoleh dari data WHO berdasarkan lebih dari 100 faktor kesehatan. Semakin sehat seseorang, maka semakin memiliki happiness. Atau kebalikannya: semakin memiliki happiness, maka akan semakin memiliki kesehatan yang baik.

Freedom to make life choices

Freedom to make life choices adalah gambaran kepuasan secara umum terhadap pilihan hidup seseorang yang dipilihnya secara bebas tanpa keterpaksaan. Semakin memiliki kebebasan, maka semakin memiliki happiness. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah: Are you satisfied or dissatisfied with your freedom to choose what you do with your life?

Generosity

Adanya Generosity menggambarkan adanya happiness. Itu muncul dalam berbagai riset sains. Generosity bukan digambarkan hanya dengan besar uang yang didonasikan atau disedekahkan kepada orang lain, tetapi lebih luas dan lebih kompleks. Generosity menggambarkan adanya altruism, yaitu kecenderungan untuk lebih mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. Meski demikian Gallup Poll mengajukan pertanyaan seperti ini: "Have you donated money to a charity in the past month?" Dengan pertanyaan seperti itu, maka Indonesia bisa mendapatkan angka generosity yang tinggi.

Perception of corruption

Adanya perception of corruption bisa mempengaruhi happiness. Ini sebenarnya juga mengenai trust antar warga dan terutama kepada pemerintah. Jika faktor ini bernilai rendah, maka warga menjadi kurang patuh pada pemerintah sebagai salah satu akibatnya. Juga munculnya rasa cemas pada setiap kebijakan pemerintah yang diambil. Warga pun mudah termakan pada hoax atau hasutan dari para politisi kotor yang membuatnya semakin tak memiliki happiness.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun