Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Negeri Bencana Gempa di Tengah Pandemi COVID-19

5 Juni 2020   10:17 Diperbarui: 5 Juni 2020   10:20 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Tsunami di Sulawesi Tengah (www.aa.com.tr/id )

Kemarin, 4 Juni 2020, 2 tempat di Indonesia dilanda gempa. Aceh 4,8SR pada pukul 05:31 dan NTB 6SR pada pukul 22.54. Beberapa bangunan dikabarkan rusak, meski tak ada korban jiwa.

Indonesia memang berada di pertemuan beberapa lempeng tektonik. Akibatnya banyak tempat di Indonesia memiliki sesar aktif yang menghasilkan banyak gempa kecil dan besar setiap beberapa puluh tahun atau beberapa ratus tahun. Tidak hanya itu beberapa tempat terancam gempa besar seperti yang pernah terjadi di Aceh yang para ahli geologi menyebutnya gempa megathrust. Jakarta juga menjadi salah satu yang terancam oleh gempa megathrust.

Pada tanggal 2 Agustus 2019 lalu, terjadi gempa di zona Sunda megathrust sebesar 7,4 SR. Beberapa hari sebelumnya 23 Juli, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut adanya potensi terjadi megathrust (gempa besar) dengan skala M 7,0 hingga M 8,0 di Indonesia. Tahun 2018 lalu (Oktober) ia juga memperingatkan adanya ancaman gempa besar di Jakarta hingga lebih dari 8 SR.

Semoga BMKG mampu memperingatkan pemerintah pusat dan daerah agar tidak hanya berdoa saja, tetapi juga menyiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana besar ini. Hanya dengan persiapan yang benar kita bisa mengurangi risiko atau dampak bencana ini.

Tidak sedikit para ahli geologi dan bencana yang sudah berbicara tentang ancaman gempa besar yang bakal menimpa Jakarta. Setidaknya itu menjadi topik yang timbul-tenggelam dalam beberapa tahun terakhir ini.

Semoga peringatan dari para ahli ini tidak diabaikan seperti yang terjadi di Sulawesi Tengah akhir tahun 2018 lalu. Bertahun-tahun para ahli geologi dan bencana memperingati adanya potensi bencana gempa besar dan tsunami di Sulawesi Tengah. Peringatan itu bisa kita temukan jika kita Googling tentang itu.

Jika kita mau belajar dari apa yang telah terjadi di Sulawesi Tengah, bahkan juga belajar dari Aceh, maka kita bisa mengidentifikasi apa saja yang sebenarnya harus disiapkan untuk mengurangi risiko atau dampak gempa besar jika akhirnya terjadi di Jakarta.

Ada beberapa poin yang bakal menjadi tantangan besar dalam proses penanggulangan bencana nantinya. Seperti terjadi di Sulteng pada September 2018 lalu, hancurnya 4 poin pertama di bawah ini akan menghalangi aliran bantuan atau sistem pasokan bantuan, seperti makanan & minuman, obat-obatan, kebutuhan anak & perempuan, tenda untuk korban dan bantuan lainnya.

Tentu dibutuhkan mitigasi yang tepat untuk menghadapi hancurnya 4 poin di bawah ini:

1. Sistem komunikasi,
2. Infrastruktur darat (jalan raya dan kereta api),
3. Ketersediaan dan pasokan energi listrik dan BBM,
4. Ratusan ribu rumah-rumah biasa yang bukan gedung tinggi (korban terbanyak ada di sini),

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun