Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bagaimana Mendeteksi Depresi Lebih Dini?

18 April 2020   19:00 Diperbarui: 18 April 2020   22:07 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi depresi (Sumber: www.nursingrepository.org)

Salah satu yang mempengaruhi kurangnya senyawa kimiawi serotonin adalah perubahan hormon. Sedangkan salah satu penyebab perubahan hormon adalah bukan hanya apa yang kita konsumsi melalui pencernaan, tetapi perubahan hormon juga bisa terjadi karena apa yang kita alami setiap hari.

Secara sederhana, depresi memiliki beberapa tanda seperti di bawah ini. Memiliki 6 tanda dari daftar di bawah ini dan berlangsung beberapa minggu, sudah digolongkan sebagai depresi.

1. Merasa tidak bahagia.
2. Kehilangan gairah pada hidup dan sulit bisa menikmati apapun.
3. Sulit untuk mengambil keputusan.
4. Sulit berkonsentrasi.
5. Kehilangan kepercayaan diri dan menyalahkan diri sendiri.
6. Sulit untuk pulih dari keterpurukan tidak seperti biasanya.
7. Merasa mudah lelah yang berlebihan.
8. Merasa kurang istirahat dan sulit untuk beristirahat.
9. Kehilangan selera makan dan kehilangan berat badan (namun sebagian lain justru kebalikannya: makan berlebihan dan menjadi gemuk).
10. Tidak bisa tidur nyenyak, karena tidur hanya 1-2 jam saja, lalu terbangun atau terbangun terlalu awal.
11. Kehilangan minat pada sex.
12. Merasa tak berguna, tak berkemampuan dan kehilangan harapan pada masa depan.
13. Menghindari untuk bertemu dengan orang-orang.
14. Mudah tersinggung.
16. Merasa tidak nyaman pada waktu-waktu tertentu.
17. Ada rasa sakit di bagian tubuh tertentu atau sakit kepala yang berulang atau sering.
18. Berpikir tentang bunuh diri atau mati.

Saat depresi dimulai, mungkin Anda tidak menyadarinya untuk sesaat, terutama jika penyebabnya datang secara pelahan. Anda mengira bahwa Anda hanya malas, kurang motivasi atau tak memiliki kemauan yang kuat. Itu disebut gejala menyalahkan diri Anda sendiri. 

Di saat yang mulai kritis ini sebenarnya Anda sudah memerlukan orang lain terutama partner hidup untuk meyakinkan Anda bahwa Anda tak bisa melalui situasi depresi sendiri dan butuh bantuan orang lain. Jika depresi didiamkan, maka depresi akan menjadi lebih dalam dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan Anda.

Depresi terjadi karena beberapa sebab sekaligus atau terjadi berulang-ulang. Beberapa penyebabnya misalnya peristiwa buruk atau peristiwa yang menekan, perceraian, kehilangan pekerjaan, wafatnya orang yang dicintai atau dekat, hidup sendirian dan tak memiliki teman dekat, memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh, penyakit yang menyebabkan rasa sakit, atau penyakit yang mengancam jiwa. 

Juga peristiwa buruk yang terjadi di masa kecil atau di masa lalu menjadi faktor pendorong munculnya depresi di masa kemudian. 

Begitu juga tekanan lingkungan atau masyarakat, situasi sosial, ekonomi dan politik atau adanya wabah yang mencekam seperti Covid-19 yang sekarang berlangsung ini.

Depresi muncul karena beberapa penyebab, bukan hanya satu penyebab. Ada beberapa pendorong depresi lain, seperti kekurangan sinar matahari, kekurangan makanan atau vitamin tertentu yang jika bergabung menjadi satu, maka bisa menyebabkan depresi menjadi lebih dalam lagi.

Peluang untuk mengalami depresi juga ditentukan oleh gen dan apa yang mereka alami saat kecil dulu. Jika salah satu orangtua pernah mengalami depresi, maka Anda memiliki 8 kali kemungkinan untuk juga mengalami depresi.

Depresi yang dialami orang yang berada di dekat kita memiliki peluang untuk mempengaruhi kita kehilangan sebagian dari positivity kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun