Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta Terancam Gempa Besar, Mitigasi Apa yang Sudah Digelar?

4 Agustus 2019   23:26 Diperbarui: 4 Agustus 2019   23:41 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain 4 poin penting di atas yang harus disiapkan mitigasinya, masih ada lagi beberapa poin lainnya yang bisa mengurangi risiko dari gempa besar. Belajar dari gempa-gempa yang sudah terjadi, maka di bawah ini adalah beberapa poin lainnya yang patut diperhatikan. Peran masyarakat atau swasta tentu bisa diharapkan di beberapa poin di bawah ini.

Gedung tinggi (4 lantai lebih) di Jakarta sudah menerapkan syarat tahan gempa hingga 8 SR. Sayangnya gempa besar nanti bisa lebih dari 8 SR. Sayangnya lagi, menurut berbagai penelitian, gedung-gedung tinggi tahan gempa ini memiliki bagian-bagian - yang bukan struktur utama - yang bisa runtuh, seperti langit-langit, instalasi di langit-langit (lampu, kabel dan pipa), balkon, kanopi, dinding dan lain-lain.

Jadi runtuhan ini bisa membahayakan orang yang berada di bawahnya yang sedang berlindung atau yang sedang menjauhi gedung. Pengelola gedung harus mensosialisasi potensi bahaya ini kepada penghuni gedung.

Bangunan 4 lantai ke bawah tidak menerapkan syarat tahan gempa hingga 8 SR. Jadi ada potensi bahaya gedung runtuh dan bahaya yang sama seperti pada gedung bertingkat tinggi.

Rumah pribadi juga tak menerapkan syarat tahan gempa hingga 8 SR. Jadi, rumah pribadi harus mengikuti petunjuk yang bisa disediakan oleh pemerintah untuk menambah "penguatan" agar rumah tak runtuh saat terjadi gempa besar.

Bagi gedung bertingkat tinggi, gedung bertingkat rendah dan rumah pribadi atau bangunan tak bertingkat, bahaya juga datang dari perabotan berat, besar, yang mudah pecah, mudah terbakar atau meledak. Perabotan seperti lemari besar, rak yang disangkutkan ke dinding bisa jatuh menimpa orang, juga lampu yang digantung ke langit-langit.

Dalam beberapa kejadian gempa, terlihat meja besar bisa terlempar kesana-kemari dalam sebuah ruangan. Tentu ini harus dipikirkan agar semua itu tak terjadi, misalnya dengan cara diikat dengan menggunakan misalnya plat baja ke lantai, langit-langit atau ke dinding agar tak terpental ke berbagai arah.

Akan sangat bagus jika setiap orang memiliki ransel yang akan digunakan saat darurat (setelah gempa besar). Ransel ini berisi makanan dan minuman, juga obat-obatan yang berguna saat gempa besar sudah terjadi. Ingat bantuan tidak akan segera datang, bahkan hingga berhari-hari setelah gempa besar.

Ransel ini bisa diletakkan di rumah atau di tempat melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, rumah sakit, tempat usaha, dan lain-lain. Kita juga bisa membuat tempat menyimpan barang-barang tersebut di atas dalam jumlah yang lebih besar di tempat terlindung di sekitar rumah.

Pemerintah pusat dan setempat beserta badan penanggulangan bencana sudah saatnya untuk mengeluarkan aturan untuk mengharuskan pengelola gedung agar mengadakan latihan setiap satu periode waktu yang ditentukan. Juga harus ada petunjuk yang mudah dibaca tentang apa yang harus dilakukan saat terjadi dan setelah gempa besar.

Kelurahan juga diwajibkan untuk mensosialisasi secara teratur program mitigasi ini. Semua ini agar semua menjadi siap saat bencana gempa besar terjadi dan akhirnya risiko dan dampaknya bisa dikurangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun