Mohon tunggu...
Mitsurgi Type
Mitsurgi Type Mohon Tunggu... Ahli Gizi - pekerja

a

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan Akan Artikel Merindukan Pemimpin Humoris oleh Ari Indarto

28 Mei 2023   20:52 Diperbarui: 28 Mei 2023   21:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal yang menarik dari artikel ini ialah bagaimana Gus Dur membuat suatu hal yang serius menjadi hal yang sederhana, seperti ketika ia berbicara terkait profesionalisme intelijen. Ia menjelaskan seperti apakah profesionalitas dan kompetensi inteligen Indonesia semasa Orde Baru tersebut dengan cara yang sederhana. Ini menyindir tentang kiai kiai yang hanya berbicara tentang agama. 

Dari contoh yang diberinya, kita dapat mendefinisikan anekdot sebagai sebuah metode seseorang untuk menjelaskan dan sekaligus memberi hiburan dalam sebuah makna dengan cara menyindir subjek  yang terkait pada topik tersebut.  

Pada suatu saat, Gus Dur bercanda dengan para pastor di Semarang. "Ada seorang pastor yang mempunyai hobi aneh, yakni berburu binatang buas," kata Gus Dur. Setiap hari Minggu, setelah selesai misa ia pergi ke hutan. Ketika melihat seekor harimau, ia langsung saja menarik pelatuk senapan dan menembakanya. "Dor, dor, dor!" Ternyata tembakan pastor tersebut meleset. Dan..... Harimau tersebut justru balik mengejar. Mengatahui hal tersebut, sang pastor pun langsung lari terbirit-birit. Namun, sialnya, di depan sang pastor berhadapan dengan jurang yang sangat dalam. Ia pun memilih berhenti. Ia pasrah dan berlutut. Harimau mendekatinya perlahan, siap menerkam. Jantung sang pastor berdegup makin kencang. Ia mengangkat kedua tangannya sambil berdoa dan menutup mata. Pastor tersebut berdoa lama sekali. Sang pastor pun terheran-heran karena ternyata ia masih hidup. Ia menoleh ke samping. Dilihatnya harimau itu terdiam di sampingnya sambil mengangkat kedua kaki depannya, seperti sedang berdoa. Sang pastor bertanya kepada harimau, "Kenapa, kamu kok tidak menerkam saya, malah ikut-ikutan berdoa?" "Ya saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!" kata harimau. 

Doa sebelum Makan adalah salah satu anekdot yang dibuat oleh Gus Dur yang paling menarik. Pelajaran yang bisa diperoleh dari anekdot ini adalah sebuah pastur yang memiliki hobi memburu hewan buas.Saat tembakan nya melesat, hewan buas secara naluriah pasti akan terancam dan mengejarnya.Saat pastor itu terpojok, ia memejamkan mata dan berdoa meminta ampun pada Tuhan.Setelah membuka mata ia melihat hewan buas seperti sedang berdoa.Kita dapat merepresentasikan hewan buas sebagai masalah yang datang akibat tindakan kita sendiri, yang dimana kita akan menerima hal sesuai dengan semua perbuatan selama hidup kita. 

Fungsi dalam teks anekdot adalah memberikan pesan kepada audiens dengan cara humo.Tetapi tidak melupakan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dari sini kita dapat memberi hiburan ke pembaca dan orang yang ingin mencari makna dari anekdot tersebut mendapat pesan yang bagus. Sehingga sebagai seorang manusia, kita pasti melakukan kesalahan atau keputusan yang salah.Dan semua hal tersebut memungkinkan menjadi konsekuensi yang berat , tetapi jika kita hidup dengan benar, semua tindakan kita pasti akan dibalas sesuai jalan hidup yang kita ambil. 

Kesimpulan dari saran ini adalah walaupun manusia melakukan kesalahan pada suatu hal dan kesalahan itu  berkonsekuensi besar , kita harus selalu pergi ke samping Tuhan Yang Maha Esa dan berpegang teguh dan mempercayakan semua permasalahan itu kepada-Nya. Karena itu kita harus selalu bertobat dan menjadi lebih baik hari demi hari.

Disunting Matthew Gilchrist pandiangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun