Anaerobic Digestion :Â Solusi Berkelanjutan Pengolahan Limbah OrganikÂ
Pengertian
pengolahan limbah organik menjadi aspek penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung transisi menuju energi terbarukan. Salah satu teknologi yang terbukti efektif dan ramah lingkungan adalah anaerobic digestion atau pencernaan anaerob. Proses ini memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dalam kondisi tanpa oksigen, menghasilkan biogas dan digestate sebagai produk akhir.
Tahapan Anaerobic Digestion :
-Pertama tahap hidrolisis, di mana senyawa kompleks seperti protein, karbohidrat, dan lemak dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana.Â
-Kedua tahap asidogenesis, mengubah senyawa hasil hidrolisis menjadi asam lemak, alkohol, hidrogen, dan karbon dioksida.Â
-Ketiga tahap asetogenesis, mengonversi asam lemak menjadi asam asetat dan gas lainnya. Terakhir, dalam metanogenesis, mengonversi asam asetat dan gas hidrogen menjadi metana (CH), komponen utama biogas.
Proses ini berlangsung di dalam reaktor anaerob tertutup di rancang untuk mempertahankan suhu dan kondisi lingkungan yang sesuai bagi aktivitas mikroorganisme, umumnya pada suhu mesofilik (30--40C) atau termofilik (50--60C). Substrat yang umum di gunakan meliputi lumpur tinja, limbah makanan, kotoran hewan, dan limbah organik industri.
Teknologi anaerobic digestion memberikan sejumlah manfaat signifikan :