Mohon tunggu...
Mitha Agustin
Mitha Agustin Mohon Tunggu... Editor - La Tahzan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Dasar Lev Vygotsky

22 April 2021   00:13 Diperbarui: 22 April 2021   00:24 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lev Vygotsky merupakan ahli tokoh pendidikan yang memandang bagaimana pendidikan itu terjalin berdasarkan dari sisi social , teori Lev Vygotsky sangat kerap dibandingkan dengan teori Piaget. Vygotsky mengungkapkan jika pendidikan terjalin apabila siswa belajar ataupun belajar dalam zone of proximal development. 

Zone of proximal developmnet ialah celah antara actual development serta potensial development, dimana antara apakah seseorang anak mampu melaksanakan sesuatu tanpa dorongan dari orang dewasa serta apakah seorang anak mampu melaksanakan sesuatu dengan arahan dari orang yang lebih dewasa ataupun kerjasama dengan teman seusianya. 

Teori Vygotsky dalam aktivitas pendidikan juga dikenal dengan istilah scaffolding ialah membagikan beberapa besar dorongan pada anak sepanjang tahap - tahap dini pendidikan dan setelah itu mengurangi dorongan serta memberikan peluang pada anak tersebut sehingga dapat mengambil tanggung jawab yang terus menjadi besar setelah dia sanggup melaksanakannya sendiri. Vygotsky lebih banyak menekankan peranan orang dewasa serta teman sebaya dalam mempermudah pertumbuhan sang anak.

Bagi Vygotsky belajar merupakan suatu proses yang mengaitkan 2 elemen penting. Belajar ialah proses secara hayati selaku proses dasar dan proses secara psiko- sosial sebagai proses yang lebih besar serta esensisnya berkaitan dengan area sosial budaya. 

Oleh sebab itu, Vygotsky sangat menekankan pentinganya interaksi sosial untuk perkembangan belajar seseorang. Vygotksy yakin jika belajar diawali saat seorang anak dalam pertumbuhan zone proximal, ialah sesuatu tingkatan yang dicapai oleh seorang anak saat dia melaksanakan sikap sosial. Zona ini bisa dimaksud sebagai seorang anak yang tidak bisa melaksanakan sesuatu sendiri namun membutuhkan dorongan dari orang dewasa ataupun temannya. 

Perolehan pengetahuan serta pertumbuhan kognitif seseorang sesuai dengan sociogenesis. Ukuran pemahaman sosial bersifat primer, sebaliknya ukuran individualnya bersifat derivative ataupun turunan dan bersifat sekunder. 

Maksudnya, pengetahuan serta pertumbuhan kognitif orang berasal dari sumber - sumber sosial di luar dirinya. Tiap keahlian seseorang hendak berkembang serta tumbuh melewati 2 tahapan, ialah tatanan sosial tempat orang- orang membentuk area sosialnya serta tahapan psikologis di dalam diri orang yang bersangkutan.

Pemikiran teori ini menempatkan intermental ataupun area sosial sebagai aspek primer serta konstitutif terhadap pembuatan pengetahuan dan pertumbuhan kognitif seseorang. Dijelaskan bahwa jika fungsi - fungsi mental yang lebih besar dalam diri seorang akan timbul serta berasal dari kehidupan sosialnya. Sedangkan itu fungsi instrumental dinilai sebagai derivasi ataupun keturunan yang berkembang atau tercipta lewat kemampuan serta internalisasi terhadap proses - proses sosial tersebut.

Vygotsky mengemukakan konsep tentang Zone of Proximal Development( ZPD), yang bisa dimaksud sebagai Wilayah Pertumbuhan Terdekat( DPT). Bagi Vygotsky, pertumbuhan keahlian seorang bisa dibedakan ke dalam 2 tingkatan, ialah tingkatan pertumbuhan aktual serta tingkatan pertumbuhan potensial. 

Tingkatan pertumbuhan aktual dapat dilihat dari keahlian seseorang untuk menuntaskan tugas ataupun menyelesaikan bermacam permasalahan secara mandiri. Sebaliknya tingkatan pertumbuhan potensial dapat dilihat dari keahlian seorang untuk menuntaskan tugas dan menyelesaikan permasalahan saat di bawah pengawasan orang berusia ataupun saat bekerjasama dengan teman seusianya yang lebih mengerti.

Vygotsky percaya jika pendidikan terjalin apabila siswa bekerja ataupun belajar menghadapi tugas ataupun permasalahan lingkungan yang masih terletak pada jangkauan kognitif siswa ataupun tugas tersebut terletak pada Wilayah Pertumbuhan Terdekat( Zone of Proximal Development( ZPD)).

ZPD( DPT) merupakan jarak antara taraf pertumbuhan aktual, seperti yang terlihat dalam pemecahan permasalahan secara mandiri serta tingkatan pertumbuhan potensial, seperti yang ditunjukkan dalam pemecahan permasalahan di dasar tutorial orang berusia ataupun bekerja sama dengan teman seusianya yang lebih paham.

Definisi ZPD( DPT) dapat dipahami bila terjadi suatu permasalahan bisa dituntaskan secara mandiri (tanpa dorongan orang lain ataupun guru) oleh siswa, hingga siswa tersebut sudah terletak pada taraf keahlian aktualnya. Namun, bila permasalahan tersebut baru bisa dituntaskan oleh siswa dengan dorongan orang lain (guru ataupun teman seusianya) yang lebih menguasai permasalahan, hingga siswa tersebut sudah terletak pada taraf keahlian potensialnya. 

Bila guru mengajukan permasalahan agar dapat dipecahkan oleh siswa sebaiknya permasalahan tersebut terletak di antara taraf keahlian aktual serta taraf keahlian potensial, ataupun permasalahan terletak pada wilayah jangkauan kognitif siswa. Sehingga, pertama anak akan hadapi aktivitas pemecahan permasalahan secara aktif dengan kedatangan orang lain, namun setelah itu secara berangsur- angsur ia sanggup mengerjakannya secara mandiri. 

Proses internalisasi berlangsung secara bertahap, pertama orang dewasa akan mengendalikan serta memandu aktivitas anak tersebut, namun secara berangsur - angsur orang dewasa serta anak tersebut mulai bersama - sama mengerjakan dan menyelesaikan permasalahan, dengan anak itu mengambil inisiatif, sebaliknya orang dewasa mengevaluasi serta memandu di saat anak tersebut mengalami kesulitan. Kesimpulannya, orang dewasa tersebut membebaskan pengaturan kepada anak itu sendiri serta saat ini ia berfungsi paling utama sebagai pendengar yang berfungsi menunjang serta simpatik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun