Mohon tunggu...
mita dwi
mita dwi Mohon Tunggu... Lainnya - Unair

Seorang mahasiswa kesehatan masyarakat di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gangguan Kejiwaan dan Mental Pada Manusia

5 Desember 2022   09:19 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah kondisi kesehatan yang mempengaruhi emosi, pola pikir, perasaan dan perilaku penderintanya. 

Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis). Mereka yang mengalami kondisi ini dikenal dengan sebutan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). 

Di Indonesia penderita gangguan jiwa yang identik dengan ODGJ sering mengalami perilaku yang tidak menyenangkan, seperti di pasung, dikurung, dan di siksa. ODGJ mempunyai hak dan martabat yang sama seperti manusia lainya. 

Orang yang menderita gangguan jiwa, umumnya merupakan orang yang memiliki kehidupan tertekan, yang membutuhkan kesulitas dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, namun penyebab gangguan jiwa setiap orang berbeda-beda. Ada berapa tanda atau gejala yang bisa dikenal, apabila seseorang menderita gangguan jiwa juga tak jarang menarik dari lingkungan sosialnya. Sehingga kondisi psikolog sosialnya pun juga terganggu. 

Penyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam seperti, diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta yang tak dibalskan, kehilangan pekerjaan, bahkan pemakaian minuman alkohol dan narkoba juga dapat meneybabkan seorang mengalami gangguan jiwa, tetapi gangguan jiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkaitan dan saling mempengaruhi, yaitu faktor genetik/keturunan, faktor psikolog dan faktor sosial. 

Pengaruh faktor genetik/keturunan pada gangguan jiwa bisa kita ketahui dari orang yang memiliki riwayat gangguan mental dan dapat memiliki ganguan serupa. bukan berarti ganguan jiwa pasti akan diturunkan secara genetik, tetapi resiko menjadi lebih besar. Dengan kata lain, tidak semua orang tua yang memiliki ganguan jiwa pasti akan menurunkanya pada anaknya begitu juga tidak semua anak yang mengidap gangguan jiwa ini pasti memiliki orang tua dengan penyakit yang sama. Orang ganguan jiwa mental bisa terjadi karena mengalami gangguan kerusakan fungsi sel saraf di otak. 

Sejumlah faktor psikolog dan faktor sosial juga bisa menjadi penyabab seseorang mengalami gangguan jiwa. faktor psikolog yang sangat berpengaruh adalah karena adanya peristiwa trauma yang cukup mendalam, rasa kehilangan khsusnya saat anak-anak ditelantarkan dan kesulitan berinteraksi pada orang lain. sedangkan faktor sosialpun sangat berpengaruh seperti penceraian, kematian, kehidupan keluarga yang berantakan, pergantian tempat kerja, hingga kekerasan dari lingkungan. 

Ada beberapa jenis ganguan jiwa yang bisa menyerang, biasanya didiagnosa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan medis kejiwaan, kondisi ini termasuk dalam kategori depresi, gangguan kecemasan, serta gangguan tidur. pengidap gangguan jiwa akan dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu, menjalani psikoterapi serta melakukan perubahan pada gaya hidup yang lebih sehat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun