Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cara Gampang Membuat Kompos

2 Juli 2012   00:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21 37841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini cara membuat kompos dari sampah rumah tangga dengan cara yang paling sederhana. Poster edukasi untuk pemilahan sampah Kalau mau copy poster ukuran A3 silakan kesini lalu klik download. Kompos definisinya adalah material organik yang sudah didekomposisi dan digunakan sebagai pupuk dan penyubur tanah.  Kompos juga merupakan bahan penting dalam pertanian organik yang sedang in sekarang ini.  Ada beberapa cara membuat kompos: aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara), dengan bantuan cacing dll.  Bahan baku kompos bisa dari apa saja asal organik seperti: tumbuhan, kotoran ternak, sampah organik, bahkan kotoran manusia.  Yang kita buat disini adalah cara membuat kompos secara aerob dan bahan bakunya dari sampah halaman dan dapur. Ada empat hal yang diperlukan dalam membuat kompos, yang sederhananya seperti ini:

  1. Bahan warna hijau.  Bahan warna hijau ini maksudnya yang banyak mengandung Nitrogen (N).  Untuk proyek ini hijauan ini didapat dari sampah dapur, daun-daunan dan rumput dari halaman.
  2. Bahan warna coklat.  Maksudnya Karbon (C) dan biasanya berwana coklat, misalnya: sekam, jerami, gergajian kayu, dedaunan kering, ranting kering, potongan kertas dan kardus.
  3. Kelembaban.
  4. Udara.

Perbandingan bahan hijau dan coklat supaya pengomposan berjalan cepat kira-kira 1:1.  Penyiraman dan membalik-balik kompos dilakukan seminggu sekali.  Kalau proses pengomposan berjalan baik kompos akan bersuhu hangat akibat aktivitas mikroorganisma sehingga pembusukan berjalan cepat. Untuk komposternya saya memakai komposter model putar.  Keunggulannya komposter ini tertutup sehingga tidak diganggu tikus, mudah dibolak balik, kompos mudah dikeluarkan dengan sekop dan ukurannya cukup besar.  Sebetulnya semua jenis kontainer bisa digunakan sebagai komposter.  Lebih baik bertutup supaya tidak dikorek-korek tikus, jangan lupa dilubang-lubangi bagian bawah dan sampingnya supaya cairan bisa keluar dan ada udara.  Simpan di halaman diterik matahari atau teduh sebagian. Caranya:

  1. Isi komposter dengan sekam 1 kantung (seukuran bantal).
  2. Masukkan kompos yang sudah jadi 1 sekop (untuk inokulan/biakan bakteri) atau tanah kalau tidak ada.
  3. Kalau sudah ada sampah dapurnya dimasukkan saja.
  4. Siram sedikit sampai lembab
  5. Putar komposternya.

Sampah dapur sebaiknya sudah dibilas.  Supaya tidak menambah pemakaian air dan pekerjaan taruh baskom saringan dengan tutupnya di sink /keran cucian piring dan masukkan sampah dapur kesitu.  Otomatis kalau mencuci piring sampah tercuci juga.  Kalau hampir penuh baru masukkan kedalam komposter. Kalau sampah sudah mulai banyak, tambah lagi sekamnya.  Kalau tidak kompos jadi terlalu berair dan berbau.  Sisa daging/ayam sebaiknya tidak dimasukkan, kalau saya diberikan ke kucing liar yang mampir reguler.  Tulang-tulangnya saya masukkan ke komposter. Isi terus komposter sampai penuh, jangan lupa dibolak balik seminggu sekali.  Kalau sudah penuh putar seminggu sekali, dan panen komposnya kalau warnanya sudah menghitam (kurang lebih dua bulanan). Kota seharusnya mengolah sampah bukannya membuangnya begitu saja ke satu area sehingga mengakibatkan masalah kesehatan,  lingkungan dan sosial.  Pembuatan kompos ini bisa membantu mengurangi sampah kota.  Kapan ya para walikota mulai mengolah sampah kota? Sumber: herbgardens

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun