Mohon tunggu...
Nuel
Nuel Mohon Tunggu... Guru - Nuel

Nuel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengakali Mahalnya Ongkos Jajan dalam Perjalanan

5 November 2020   17:26 Diperbarui: 5 November 2020   17:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anggap gambar gemas. sumberL vectorstock.com

Anda suka gemas saat mau membeli makanan di terminal atau bandara atau stasiun ataupun di tempat wisata?

Sama, dan saya rasa tidak sedikit yang gemas, terutama saat mendapati harga yang dirasa terlalu mahal untuk makanannya.

Mau tidak makan, tapi sudah lapar, mau makan, nanti takut dikerjain.
Jadi serba salah.

Apalagi karena banyak cerita tentang orang yang dikerjain saat membeli makanan di tempat wisata atau tempat transportasi.

Untuk itu berikut ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengakali hal itu:

1. Tanyakan harga sebelum membeli. Saat masuk dan akan makan misalnya, kita langsung bertanya harga makanan yang kita ingin beli.

2. Membeli dengan langsung menyebutkan harga yang kita mau bayarkan. Semisal, "Bu beli nasi campur 15 ribu ya."

3. Membeli di tempat makan di luar tempat wisata / pangkalan transportasi. Sebagai contoh, saat mendarat di Jogja, saya biasanya akan berjalan keluar dari bandara ke arah pom bensin, dan di dekat situ ada warung tenda yang menjual nasi kucing dengan lauk gudek dan tempe kemul. Harganya? Murah saja, saya makan kenyang tidak sampai 20 ribu, sudah termasuk jahe susu.

Itu adalah 3 cara yang sering saya gunakan untuk mengakali mahalnya ongkos jajan dalam perjalanan.

Bagaimana dengan anda? Cara apa yang anda gunakan untuk mengakali hal ini? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun