Mohon tunggu...
Edi Winarno AS
Edi Winarno AS Mohon Tunggu... Lainnya - Terus Belajar

Menyukai Dunia Tulis-Menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pembangunan Kemaritiman dan Perbaikan Nasib Nelayan

16 Juli 2017   17:19 Diperbarui: 16 Juli 2017   18:16 2405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pembangunan Kemaritiman dan Perbaikan Nasib Nelayan

Oleh: EDI WINARNO AS

      

Sebagai negara yang memiliki luas perairan lebih besar dari daratan, memiliki lebih dari 17.000 pulau, berada dalam lintasan strategis dunia, Indonesia berpeluang besar menjadi poros maritim dunia. Sekarang tinggal bagaimana memanfaatkan peluang tersebut dengan menggunakan semua sumber daya yang ada.

Dalam rangka pembangunan maritim Indonesia tentu tak lepas dari aktor utama yang terlibat, yakni nelayan. Tak dapat dipungkiri bahwa nelayan kita masih tergolong lemah dari sisi ekonomi maupun sosial. Mereka sering dicap sebagai kaum marjinal atau terpinggirkan. Oleh karenanya pemberdayaan masyarakat nelayan sangat penting dilakukan sekaligus mendukung pembangunan kemaritiman.

Kaum nelayan perlu mendapatkan peningkatan ketrampilan dan pembelajaran, misalnya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kemaritiman. Hal ini sangat penting karena iptek kemaritiman merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan (sustainable).

Peranan SDM dan Inovasi

Dalam upaya pembangunan maritim Indonesia menuju poros maritim dunia difokuskan kepada empat hal utama, pertama, penguatan kedaulatan maritim. Kedaulatan maritim kita haruslah kuat agar dapat menjaga keamanan wilayah Indonesia, menjaga kekayaan laut, menjaga alur pelayaran dan keamanan bagi kapal yang berlayar di perairan kita, termasuk para kapal nelayan Indonesia. Kapal asing tidak akan mudah memasuki perairan kita dan merugikan para nelayan kita.

Untuk memperkuat kedaulatan maritim, selain profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) tentu harus didukung dengan kemampuan teknologi pertahanan dan ketersediaan alat pertahanan keamananan wilayah laut. Penambahan jumlah kapal perang yang canggih memang sangat diperlukan. Namun demikian, berbagai inovasi yang dilakukan oleh para anak bangsa misalnya inovasi baru yang dilakukan PT. Pindad untuk memproduksi Tank Amphibi berkemampuan tinggi yang memiliki sistem persenjataan dan navigasi canggih harus mendapat perhatian serius dan dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya pembangunan maritim Indonesia di sektor penguatan kedaulatan maritim sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri. Inovasi lainnya juga dapat diterapkan pada radar pengawas laut, sistem monitoring kapal, dan lain sebagainya.

Kerjasama internasional juga penting dilakukan khususnya dengan negara tetangga yang memiliki perbatasan laut dengan Indonesia, antara lain India, Thailand, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Australia, Timor Leste, Vietnam, Singapura dan Palau. Negara-negara tersebut harus diinformasikan juga kepada nelayan kita, misalnya melalui sosialisasi oleh instansi terkait sehingga mereka menjadi paham terkait batas wilayah perairan kita dan tidak perlu terjadi lagi nelayan kita ditangkap akibat melanggar batas perairan negara lain karena ketidaktahuan mereka. Salah satunya informasi tentang negara`Palau yang terletak di sebelah utara Provinsi Papua Barat yang masih cukup asing di telinga      nelayan kita.

Kedua, pengelolaan sumber daya alam kelautan secara mandiri dan berkelanjutan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas produksi kelautan kita namun tetap harus menjaga kelestarian lingkungan. Adanya pelarangan alat tangkap ikan jenis cantrang, misalnya, dikarenakan alat tangkap tersebut dinilai kurang selektif terhadap ikan dan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Inovasi baru terhadap penggunaan alat tangkap ikan jenis lain selain cantrang merupakan salah satu solusi terbaik untuk menghindari konflik berkepanjangan dengan masyarakat nelayan. Para nelayan perlu mendapat subsidi untuk memperoleh alat tangkap baru yang ramah lingkungan, diberikan sosialisasi dan mendapatkan pelatihan mengenai cara penggunaan alat tangkap tersebut dari berbagai instansi terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun