Sepakbola yang Tidak Pernah Tuntas

Sepakbola di indonesia sudah sejak lama terjadi suap, judi, dan match fixing. Sepakbola di indonesia belum pernah menghukum pidana para pelaku yang melakukan suap, judi, dan match fixing. Padahal di negara lain para pelaku suap, judi, dan match fixing sudah terjadi menghukum pidana para pelakunya. 

Contoh di brazil marcio souza, contoh di singapura nasarudin yang berkewarganegaraan indonesia dan juga mantan wasit ditangkap pada tahun 2015. 

Lucunya di indonesia tidak dapat menghukum pidana untuk pelaku suap, judi, dan match fixing. Contoh tahun 2015 johan ibo ditangkap di surabaya karena berupaya memberikan uang suap kepada pemain borneo fc lalu dilaporkan kepada polisi tetapi setelah itu dilepaskan dengan alasan bukti yang kurang kuat. 

Contoh lagi di blitar bandar judi warga negara malaysia bernama david cantona (entah nama sebenarnya atau nama palsu, karena mafia sering kali menunjukkan identitas aslinya) ditangkap saat bergulirnya piala bung karno tahun 2017, david bersama rekannya namun rekannya berhasil melarikan diri.

 David berhasil ditangkap tetapi sama seperti johan ibo setelah ditangkap lalu dilepaskan dengan alasan bukti yang kurang kuat. Lucu rasanya kejahatan yang seperti ini sangat mudah untuk melepaskan hanya karena alasan bukti yang kurang kuat. 

Jadi harus bagaimana cara menangkap dan menghukum pidana orang yang mencederai sportivitas olahraga melakukan kejahatan suap, judi, dan match fixing? Kita masih ingat pada tahun 2015 warga negara indonesia asal malang jawa timur yang bernama bambang suryo atau sering ramah disapa bs sebagai runner (penghubung dari bandar judi kepada bagian dari tim sepakbola) pembicaraannya via telpon seluler dengan bandar  judi orang asing berhasil di sadap oleh organisasi sepakbola sosial save our soccer yang dikomandoi oleh akmal marhali. 

Dimana pada saat itu harapannya adalah tertangkapnya mafia bola kelas kakap yang sering mengatur pertandingan sepakbola di liga indonesia untuk menjadi bagian syarat dari judi bola. Setelah munculnya bambang suryo di permukaan kemudian ditangani oleh LBH Jakarta lalu bambang suryo banyak memberikan informasi pihak mana saja yang terlibat dan siapa saja orang yang bermain di indonesia, namun sangat disayangkan kejujuran bambang suryo tidak dapat memberikan perubahan apa-apa untuk sepakbola Indonesia. 

Pihak polisi dan pssi tidak serius untuk menangani kasus inihingga akhirnya menpora membekukan pssi dan tidak ada aktivitas olahraga sepakbola pada saat itu tahun 2015 liga indonesia berhenti total.