Online Shop, semakin melejit selama masa pandemic. Siapa yang tidak mengenalnya? Mempermudah banyak hal, menghemat waktu/ tenaga/ BBM....dll
Tapi juga menyimpan bahaya tersembunyi yang kapan saja dapat menunjukkan taringnya.
Beberapa waktu belakangan saat membuka media sosial, bertebaran iklan sebuah jam tangan yang sangat cantik menurut saya. Bentuknya yang mungil dan pilihan warnanya yang juga adalah warna kesukaan saya. Ah, ingin sekali memilikinya. Tetapi kemudian mengalihkannya mengingat sudah memiliki jam tangan yang cukup untuk digunakan. Sayangnya itu tidak berlangsung lama, namanya juga iklan, semua media sosial yang ku buka rasanya bertaburan dengan gambar jam tangan tersebut. Oh, tidak... ingin sekali tidak melihat gambar itu lagi.
Sengaja membuka lemari dan mengumpulkan jam tangan yang kumiliki
Benar-benar tidak banyak, hanya ada 3 pcs tetapi satu diantaranya dapat di bongkar pasang dengan 3 jenis tali dan 3 ring bukankah itu artinya seperti memiliki 3 buah jam tangan? Mulai berpikir dan mempertimbangkan; untuk apa banyak memiliki? Bukankah fungsinya hanya untuk mengetahui waktu?
Antara menginginkan dan membutuhkan hanya ada selaput tipis yang memisahkannya. Benar-benar tipis, karena hanya dalam hitungan detik belanjaan sudah di check out dan alhasil beberapa hari kemudian dua jam tangan manis sudah mendarat dengan sempurna.
Ini baru satu contoh sederhana dengan barang yang harganya masih terjangkau, bagaimana jika kemudian menjadi sebuah kebiasaan dan dengan harga yang semakin tinggi. Â Karena sebuah kebiasaan beranjak dari hal-hal sederhana seperti ini.
Akhh.....untuk tetap konsisten itu membutuhkan perjuangan
Â
Once again, remind my self....