Mohon tunggu...
Miss Debbie
Miss Debbie Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Sederhana

Perempuan Sederhana | Hidup Sederhana | Hidup Berdampak | Cinta Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yang Hilang (Belajar dari Rumah)

7 Juni 2020   21:11 Diperbarui: 7 Juni 2020   21:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar dari rumah maupun belajar di sekolah, masing-masing punya strong point and weak point. Ketika Covid19 menyebar, orang tua risau memikirkan keselamatan anak dan ingin segera untuk dikarantina (saya rasa tidak ada yang mau membantah tentang kebenaran ini). Lalu pada akhirnya bernapas lega dengan diberlakukannya "Belajar dari Rumah"

Apakah akhirnya masalah selesai sampai disini?

Tentu saja tidak, karena pada akhirnya ini seperti cerita bersambung dengan episode-episode baru setiap harinya. Setelah memulai pembelajaran dari rumah, orang tua juga mulai kelimpungan, terutama orang tua yang masih tetap bekerja. Pekerjaannya menjadi 'double' karena mereka juga harus menjadi guru untuk anak-anaknya. Jika di sekolah (SD, SMP, SMA) satu guru dengan satu Mata Pelajaran, apa kabar dengan para orang tua yang harus mengajar anak-anak dengan semua Mata Pelajaran (ini terutama sangat dirasakan orang tua yang memiliki anak-anak di usia Sekolah Dasar). Luar biasa bukan?

Media sosial kemudian menjadi ramai dengan curhatan mama-mama yang mulai gerah dan lelah, kenapa harus begini dan kenapa harus  begitu....

Ini seperti memakan buah simalakama, mereka ingin anak-anaknya tetap baik dalam pendidikannya tapi disisi lain juga merasa tidak mampu menghandle sendiri semuanya.

Sampai dibagian ini, harus kita akui bahwa memang benar adanya TUHAN menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan/ melengkapi satu dengan yang lainnya.

Lalu apa yang hilang dengan Belajar dari Rumah ini?

Mari menilik sejenak pada Pendidikan Anak Usia Dini.

Anak Usia Dini yang memang masuk di lingkungan sekolah dengan banyak kerinduan orang tua untuk melihat anak-anak mereka dapat bermain, belajar dan bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah ketika berjumpa dengan anak-anak seusia mereka. Bersosialisasi, ya ini tentang bagaimana mereka mengenal keberagaman, bagaimana hal yang telihat simple ini merupakan bagian penting pembentukan kemampuan anak dalam bersosialisasi hingga pada usia dewasa nanti.

Saat diaktifkannya Belajar dari rumah maka otomatis merekapun belajar dari rumah. Sisi positif yang diperoleh adalah mereka benar-benar memiliki quality time bersama kedua orangnya. Dan yang terhilang adalah saat-saat untuk bersosialisasi ini.

Simalakama bukan?

Sementara masa "golden age" tidak dapat diulang....

corona...

cepatlah berlalu.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun