Mohon tunggu...
Dwi Purwanti
Dwi Purwanti Mohon Tunggu... lainnya -

Iseng is my state of art

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Welcome to Indonesia, Welcome to the Jungle

26 Juni 2012   02:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:32 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340678914502690229

[caption id="attachment_184608" align="aligncenter" width="540" caption="Salah satu hallway di Bandara Cengkareng"][/caption]

Momen yang saya tunggu akhirnya datang juga. Setelah menunggu hampir 2 tahun saya bisa pulang kampung walau hanya 2 minggu.  Hari Sabtu (23/06/12) sekitar pukul 6 lebih dengan berat hati saya berkemas dan meninggalkan rumah tempat saya bekerja. Sengaja saya tak membangunkan Jaimee untuk sekedar berpamitan karena saya tidak ingin terlalu emosional dan terjadi banjir airmata seperti yang sudah-sudah. Pun saya berpamitan kepada bos malam sebelumnya karena tak ingin membangunkan mereka di pagi buta.

Perjalanan menuju Hong Kong International Airport Chek Lap Kok lancar seperti biasa. Tidak ada cerita aneh-aneh selama di bandara. Bahkan saya tidak punya banyak waktu setelah check-in karena  saya datang agak telat dan harus mengantri cukup lama di counter. Bahkan harus berlari-lari ke gate karena saya penumpang terakhir yang masuk.

Perjalanan di udara tak menemui kendala berarti, semakin ke selatan cuaca semakin cerah. Dan setelah 4 jam lebih duduk di dalam pesawat, akhirnya pesawat yang saya tumpangi landing di Bandara Cengkareng (Soetta). Tak ada kendala berarti, suasana Bandara Cengkareng tampak tak begitu sibuk, petugas bandara pun denga sigap dan cekatan membantu para penumpang yang baru mendarat.

Setelah segala urusan birokrasi dan pendataan selesai, saya sempatkan untuk berkeliling melihat suasana Bandara yang ditakuti para BMI tersebut. Tidak ada hal aneh yang saya temui. Semuanya tenang, mungkin karena saya mengambil connecting flight, bukan jalur langsung sehingga saya tidak sempat melihat keadaan terminal 4. "Tunggu saya pulang tahun depan," batin saya.

Pada hari itu saya lihat banyak sekali penumpang transit dari Arab yang mungkin  akan mengambil penerbangan sama ke Surabaya. Saya lihat para petugasnya sangat ramah dan sabar membantu perorangan apalagi mereka membawa barang bawaan yang banyak sekali. Bikin saya heran, masa satu orang paling tidak bawa 3 koper besar :shock:. Lalu tidak tahu kenapa tiba-tiba saya dilayani dulu, mungkin karena saya hanya antri orang doang mirip-mirip backpacker begitu.

Setelah check-in selesai saya langsung berpetualang mengelilingi kios per kios yang ada di sana. Satu tempat yang membuat mata saya berbinar, Toko Buku Periplus huahahahah. Dimana saja saya sama saja, ya beginilah. Ok, akhirnya saya bungkus 2 majalah Reader's Digest edisi bulan lalu dan edisi terbaru. Harganya kurang lebih sama dengan harga majalah tersebut di Hong Kong. Rupanya harga  majalah dan buku di Bandara Soetta lumayan ramah di kantong, tidak seperti harga majalah yang sama yang saya intip di Bandara Juanda ketika saya dan teman sedang menunggu penerbangan ke Ngurah Rai beberapa tahun yang lalu. Harganya 2 kali lipat, wedew. Nyerah deh , mending gak baca.

Setelah dari toko buku saya langsung saja masuk ke gate yang tertera di tiket saya, pemeriksaan lancar lalu saya masuk ruang tunggu yang panas (paling tidak menurut ukuran saya :P). Sempat ditanyain sudah bayar Airport tax yang Rp. 40.000,- belum. Saya hanya menjawab, "Maaf, Mas. Tadi gak ada yang nyuruh saya bayar tuh. Terus saya harus bayar ke siapa?" lalu petugas tersebut memandang saya aneh dan saya pasang muka polos, lalu akhirnya petugas tersebut hanya menghela napas panjang dengan wajah agak kesal lalu berkata " Ya sudahlah, Mbak. Silakan menunggu di sana sampai ada pengumuman pemberangkatan."

OK, sampai hari ini saya masih tetap tidak mengerti apa arti helaan napas dan raut muka aneh petugas tersebut tapi sudahlah, hari itu saya terlalu capek untuk memikirkan yang ruwet-ruwet.

Penerbangan yang dijadwalkan tinggal landas pada pukul 14.00 akhirnya mengalami penundaan selama 25 menit karena menurut mereka air traffict sangat padat hari itu. Kesal juga sih tapi saya hanya membatin, "Inilah Indonesia. Mau apalagi. Everything is slow down here. Hello???"

Setelah 25 menit akhirnya saya bisa masuk ke pesawat berharap penerbangan segera dilanjutkan tapi apa lacur setelah buckled up pun ternyata penerbangan ditunda lagi selama 25 menit. Tak pelak hal ini membuat saya tertawa sendiri, 50 menit sudah terbuang sia-sia. Sampai saya ditegur penumpang di sebelah saya, ditanya kenapa tiba-tiba ngakak sendiri. Selera humor saya tiba-tiba bertambah setelah sampai di tanah air. Culture shock mungkin.

Penerbangan lanjutan juga lancar, tak ada kendala. Setelah satu jam lebih akhirnya saya mendarat dengan selamat di Bandara Juanda. Alhamdulillah :). Setelah turun dari pesawat, saya mengantri di baggage claim. Semuanya berjalan lancar, tas saya sudah ketemu lalu saya keluar untuk mencari ibu saya. Wedew, banyak sekali orang yang menawari jasa transportasi dari taksi, travel sampai ojek. Masapulang ngojek? Mana tahan :D

Karena tidak punya SIMcard lokal akhirnya saya memutuskan mencari Wartel untuk menelepon bunda tercinta yang menurut  feeling saya pasti sedang menunggu di gate yang salah. Pasti beliau menunggu di Kedatangan Internasional dan ternyata benar. Setelah berbicara beberapa detik, kurang dari semenit saya tutup gagang telepon dengan mata (dipaksakan) terbelalak. Untuk pembicaraan singkat itu saya harus membayar Rp. 14.000,-. Ajegile, mahal sekali.

Tak lama menunggu, akhirnya saya melihat ibu saya dari kejauhan. Teletubbies time!!! I missed you so much, Mom. Tidak ada adegan nangis bombay seperti penumpang lain, kami malah ngakak-ngakak setelah saya cerita pengalaman saya hari ini. Welcome to Indonesia, welcome to the jungle.

Bersambung :P

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun