Mohon tunggu...
Dwi Purwanti
Dwi Purwanti Mohon Tunggu... lainnya -

Iseng is my state of art

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Macro Photography Versi Saya

5 Juni 2012   00:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:23 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yes! Itulah kata pertama yang terlontar dari mulut saya ketika membaca lead Weekly Photography Challenge dari Kampretos. Kenapa? Karena saya sangat suka genre fotografi yang satu ini. Bahkan dulu waktu membeli kamera, saya memutuskan memilih kamera Canon IXUS 1100 HS daripada seri S95 yang telah saya incar beberapa bulan sebelumnya hanya karena kemampuan macronya yang menang 2 cm dari S95 (walau menurut review IXUS 1100 HS kalah kemana-mana). Kesukaan saya kepada fotografi makro mungkin juga didasari dari pengalaman masa kecil saya yang hobi mengamati segala sesuatu dengan detail. Entah itu serangga, bebungaan dan alam sekitarnya. Dari bentuk daun dan bunga sampai besar kecil ukurannya. Semua membuat saya semakin ingin tahu. [caption id="attachment_180899" align="aligncenter" width="415" caption="Bakal buah yang berbentuk bintang"][/caption]

***

[caption id="attachment_180900" align="aligncenter" width="448" caption="Daun kecil berbentuk hati"]

13388530541912695583
13388530541912695583
[/caption] Saya masih ingat jelas bagaimana masa kecil saya yang saya habiskan keluyuran di semak-semak, di rimbunnya pepohonan, memanjat, bermain di sungai, pokoknya segala kegiatan yang membuat emak saya senewen karena menurut beliau berbahaya. Beliau selalu menakuti saya dengan ular yang di kala itu memang masih banyak berkeliaran saking banyaknya rumpun bambu tak jauh dari halaman belakang rumah kami. Bahkan saya sering membawa pulang selongsong kulit ular yang saya temukan. Tapi sekarang setelah dewasa saya malah jijik dengan ular hahahahaha #bergidik. [caption id="attachment_180901" align="aligncenter" width="384" caption="Bunga ini bentuknya mirip bunga kapas"]
1338853135804808717
1338853135804808717
[/caption]

***

[caption id="attachment_180904" align="aligncenter" width="448" caption="Bunga ini sangat kecil (hasil kesasar hahahahah)"]

13388535501307343405
13388535501307343405
[/caption]

***

[caption id="" align="aligncenter" width="383" caption="Bunga Batavia Pink"][/caption] Tak jarang saya dihukum tidak boleh keluar rumah tapi dasar saya memang bandel, larangan-larangan itu hanya masuk kuping kanan keluar dari kuping kiri. Emak selalu menyuruh saya dan adik saya untuk tidur siang tapi saya tidak pernah menyukainya. Biasanya kami digiring dan ditunggui sampai tertidur tapi saya seringkali hanya berpura-pura memejamkan mata saja, ketika emak tertidur, the adventure began..... Saya tetap saja keluyuran karena banyak hal yang saya temukan di alam yang membuat saya terpesona. Dulu ketika musim panas tiba, saya selalu mencari ulat bulu yang cantik untuk dipelihara. Saya tempatkan di kotak kardus, saya beri makan daun tiap hari. Daun yang saya berikan selalu sama dengan tanaman dimana saya menemukan ulat tersebut. Tiap hari saya mengamati perkembangannya dari ulat menjadi kepompong lalu bertapa sampai waktunya keluar menjadi individu yang sama sekali berbeda, seekor kupu-kupu. Saya bahkan menghitung berapa lama si kepompong bakal bertapa, mengecek perubahan yang tampak dari hari ke hari. [caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="Ulat yang cantik"][/caption]

***

[caption id="attachment_180902" align="aligncenter" width="448" caption="Kepompong"]

1338853395394755987
1338853395394755987
[/caption]

***

[caption id="attachment_180903" align="aligncenter" width="512" caption="Kupu-kupu"]

13388534571012932134
13388534571012932134
[/caption] Mungkin saking seringnya saya memelihara ulat, dulu saya selalu tepat memprediksi kapan kupu-kupu bakal keluar sehingga saya bisa menunggui kepompong yang menetas, menunggu sayap kupu-kupu mengering, menebak jenis kelamin lalu melepasnya ke alam bebas. Ternyata sifat observing saya ini memang bawaan dari lahir. Walau mungkin sangat tidak jelas tujuannya apa, hanya lebih karena saya sangat iseng. Dulu emak saya sering cerita bagaimana beliau sangat tidak tahan akan pertanyaan-pertanyaan kritis saya. Beliau sering pusing sendiri karena semakin dijawab semakin banyak pertanyaan yang saya ajukan lalu beliau hanya mendiamkan saya atau menyuruh saya berhenti bertanya. Bukan saya kalau tidak ngeyel. Rupanya hal ini yang menyebabkan saya sangat suka membaca. Saya kutu buku dari kecil, kutu buku versi nekat hahahaha saya pernah bercerita DI SINI. [caption id="attachment_180905" align="aligncenter" width="505" caption="Cangkang Bulu Babi"]
1338853658835513476
1338853658835513476
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun