Memilih jalur karier adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup. Bagi banyak orang, khususnya perempuan, pilihan ini tidak sekadar tentang pekerjaan apa yang tersedia atau mana yang paling menjanjikan secara materi.Â
Lebih dari itu, karier menyentuh sisi personal, emosional, dan bahkan spiritual dari kehidupan seseorang.Â
Maka, tidak mengherankan jika pertanyaan klasik seperti "Haruskah aku mengejar passion meski belum tentu menghasilkan besar, atau menerima pekerjaan dengan gaji tinggi walau tak sepenuhnya kusukai?" menjadi dilema panjang yang menghantui benak banyak orang.
Pertanyaan ini sering muncul dalam obrolan sesama teman, ketika sedang merasa jenuh dengan pekerjaan saat ini, atau di masa transisi hidup seperti setelah lulus kuliah, menikah, atau saat ingin berpindah haluan.Â
Dunia kerja hari ini memang tidak lagi sesederhana "yang penting kerja".Â
Banyak dari kita mencari makna, kenyamanan mental, dan ruang untuk berkembang, di samping kebutuhan finansial yang terus meningkat.Â
Namun, bagaimana caranya membuat keputusan yang tidak hanya rasional, tapi juga selaras dengan diri sendiri?
Memahami Kebutuhan Hidup Saat Ini adalah Langkah Awal
Langkah pertama yang tak bisa dilewatkan adalah mengukur kondisi hidup saat ini.Â
Apakah kamu sedang menjadi tulang punggung keluarga? Apakah kamu punya cicilan atau tanggungan yang membuat penghasilan tetap jadi prioritas utama?Â
Atau justru kamu berada di fase hidup yang relatif fleksibel, belum menikah, tanpa banyak beban keuangan, dan punya ruang untuk mencoba-coba?