Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bahas Uang Sebelum Nikah, Bukan Setelahnya

18 Juni 2025   06:00 Diperbarui: 18 Juni 2025   15:39 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi uang (sumber: freepik/drobotdean)

Ketika kita berbicara soal pasangan hidup, topik yang paling sering muncul biasanya berkisar pada perasaan: apakah kamu nyaman bersamanya, apakah kamu merasa dicintai, apakah ada chemistry di antara kalian. 

Semua hal itu memang penting. Cinta, pada titik awal hubungan, adalah fondasi yang kuat. Namun, ketika bicara tentang menjalani kehidupan bersama dalam jangka panjang, cinta saja tidak cukup.

Hubungan yang sehat dan bertahan lama butuh lebih dari sekadar momen romantis dan senyuman hangat. Di balik pelukan dan tawa, ada aspek kehidupan yang sangat nyata---terutama soal uang. 

Kedengarannya tidak romantis, bahkan mungkin membuat sebagian orang merasa risih. Tapi inilah kenyataan: stabilitas finansial adalah salah satu pilar penting dalam kehidupan berumah tangga.

Menjadikan aspek keuangan sebagai bahan pertimbangan saat memilih pasangan bukan berarti kamu matre atau hanya peduli soal isi dompetnya. Ini soal membangun masa depan bersama yang aman, sehat, dan minim konflik. 

Faktanya, salah satu penyebab utama perceraian di banyak rumah tangga adalah masalah keuangan---bukan karena cinta yang hilang, tapi karena cara mengelola hidup yang tidak sejalan.

Maka dari itu, memilih pasangan hidup yang memiliki kesadaran dan komitmen finansial bukan hanya bijak, tapi juga realistis.

Menilai Karakter dari Cara Mengelola Uang

Salah satu cara paling jujur untuk melihat karakter seseorang adalah dari bagaimana ia memperlakukan uang. 

Apakah ia mencatat pengeluaran dan punya kontrol atas keuangan pribadi? Apakah ia cenderung impulsif dalam berbelanja? Apakah ia punya utang konsumtif yang tidak dikelola dengan baik?

Kamu tidak perlu pasangan yang super kaya. Namun, kamu butuh seseorang yang tahu batas, yang mengerti bahwa uang adalah alat, bukan pelarian emosional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun