Pernah enggak sih kamu merasa waktu sehari itu berlalu begitu cepat, tapi pas diingat-ingat, sebenarnya tadi tuh ngapain aja, ya?Â
Bangun tidur langsung buka TikTok, siang nongkrong bentar, malam nonton drama Korea sampai larut. Eh tahu-tahu saldo tinggal Rp10.000, padahal masih awal bulan.Â
Kalau kamu pernah atau sering mengalami momen seperti ini, mungkin saatnya berhenti sejenak untuk refleksi: ke mana sebenarnya waktu dan uang itu pergi?
Bukan berarti semua aktivitas itu salah, ya. Semua orang butuh hiburan, butuh healing, butuh waktu untuk diri sendiri.Â
Tapi ada satu pertanyaan penting yang patut diajukan: apakah kegiatan-kegiatan yang kita anggap sebagai "waktu santai" itu benar-benar menyehatkan secara finansial dan produktif secara mental?Â
Atau justru hanya jadi kebiasaan pasif yang diam-diam menyedot energi, waktu, dan uang tanpa kita sadari?
Tulisan ini bukan untuk menghakimi, tapi untuk mengajak kamu melihat lebih jernih kebiasaan-kebiasaan yang terlihat wajar tapi bisa berdampak besar dalam jangka panjang---terutama pada keuangan dan impian kita.
Rebahan: Nyaman di Tubuh, Tapi Mungkin Mahal di Waktu
Rebahan adalah aktivitas paling gampang, murah, dan terasa "aman" untuk dilakukan.Â
Apalagi setelah hari yang melelahkan, rebahan bisa jadi bentuk perawatan diri yang terasa sangat wajar.Â
Tapi coba kita bedakan: kapan rebahan itu memang kebutuhan, dan kapan dia berubah jadi kebiasaan yang mengikis produktivitas?