Â
Dalam era digital seperti sekarang, kehidupan seseorang bisa tersorot hanya dalam hitungan detik lewat unggahan media sosial.Â
Tak jarang kita melihat orang memamerkan barang-barang mewah, liburan mahal, atau gaya hidup serba glamor dengan bangga di depan kamera.Â
Fenomena ini bukan hanya terjadi di kalangan selebritas, tetapi juga merambah masyarakat umum---terutama mereka yang ingin menunjukkan pencapaian finansialnya.Â
Namun, penting untuk direnungkan: apakah memamerkan kekayaan adalah hal yang bijak? Atau justru membuka potensi masalah baru yang tak disadari?
Memamerkan kekayaan sebenarnya bukan sekadar soal selera atau hak individu. Ada berbagai alasan logis dan etis mengapa seseorang sebaiknya menghindari kebiasaan ini.Â
Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan-alasan penting mengapa memamerkan kekayaan sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan, baik dari sisi sosial, psikologis, maupun keamanan pribadi.
Privasi yang Terancam: Kekayaan Menarik Perhatian yang Tidak Diinginkan
Salah satu alasan paling mendasar untuk tidak memamerkan kekayaan adalah faktor keamanan.Â
Ketika seseorang secara terbuka menunjukkan harta miliknya, mulai dari mobil, rumah, hingga saldo rekening, tanpa disadari, ia sedang mengundang perhatian dari berbagai pihak yang mungkin punya niat buruk.Â
Kasus perampokan yang bermula dari unggahan media sosial sudah sering terjadi. Bahkan, beberapa penjahat secara aktif memantau unggahan-unggahan untuk mencari target empuk.
Lebih jauh lagi, kekayaan yang dipamerkan bisa memancing masalah hukum atau pajak jika ternyata tidak sesuai dengan penghasilan yang dilaporkan.Â