Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dari Tulang Rusuk Menjadi Tulang Punggung: Realitas Perempuan Pekerja di Indonesia

8 Mei 2025   06:00 Diperbarui: 4 Mei 2025   09:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan pekerja (sumber:freepik/jcomp)

Peran perempuan dalam masyarakat Indonesia terus mengalami pergeseran yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. 

Stereotip lama yang menempatkan perempuan hanya sebagai "tulang rusuk", simbol pendamping laki-laki dalam rumah tangga, kini mulai bergeser seiring dengan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. 

Semakin banyak perempuan yang tidak hanya berperan sebagai pendamping, tetapi juga sebagai tulang punggung ekonomi keluarga. 

Mereka hadir sebagai pencari nafkah utama, bekerja di berbagai sektor untuk memastikan kebutuhan rumah tangga terpenuhi, bahkan ketika sistem sosial dan struktur kerja belum sepenuhnya berpihak pada mereka. 

Pergeseran ini membawa tantangan tersendiri, karena banyak perempuan yang harus menjalani peran ganda, menjadi pekerja di luar rumah sekaligus pengurus rumah tangga yang utama.

Meningkatnya Jumlah Female Breadwinner di Indonesia

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat bahwa sekitar 14,37% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia adalah perempuan yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, atau yang kini lebih dikenal dengan istilah female breadwinner. 

Angka tersebut berarti satu dari sepuluh pekerja di Indonesia adalah perempuan yang memikul tanggung jawab sebagai pencari nafkah utama. 

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang masih memegang kuat nilai-nilai patriarkal, fenomena ini merupakan perkembangan yang cukup signifikan dan mencerminkan realitas baru dalam struktur ekonomi rumah tangga.

Sebagian besar female breadwinner tinggal di kawasan perkotaan, dengan latar belakang pendidikan yang umumnya hanya sampai tingkat dasar. 

Namun, keterbatasan pendidikan ini tidak menghalangi mereka untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun