Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Saat Gaji Tinggi Jadi Mimpi, Kenapa Kerja Saja Tak Cukup?

24 April 2025   06:00 Diperbarui: 24 April 2025   13:08 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi video editor (sumber:freepik/DC Studio)

Di zaman sekarang, kita hidup dalam sebuah kenyataan yang sering kali terasa pahit. Dunia ini tidak adil, dan kemungkinan besar memang tidak akan pernah benar-benar adil untuk semua orang. 

Selalu ada orang-orang yang diuntungkan sejak lahir, entah karena harta, koneksi, atau sekadar keberuntungan berada di lingkungan yang mendukung. Namun, hidup tidak bisa terus-terusan kita keluhkan. 

Di tengah ketidakadilan itu, kita harus mampu membaca situasi dan mengambil langkah yang tepat agar tidak terus-menerus jadi korban sistem.

Salah satu fakta pahit yang harus dihadapi oleh para pencari kerja, terutama generasi muda di Indonesia, adalah kenyataan bahwa tidak semua industri bisa memberikan penghasilan tinggi. 

Jika ingin mendapatkan gaji besar, seseorang harus memilih industri yang sedang mengalami permintaan tinggi (high demand) namun dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit (low supply). 

Masalahnya, industri semacam ini biasanya sulit, membutuhkan skill yang tinggi, dan tidak semua orang mau atau mampu menekuninya. 

Kalau industri tersebut mudah, menyenangkan, atau "mainstream", maka sudah pasti banyak orang yang masuk, dan supply pun akan melimpah. Akibatnya, nilai tawar tenaga kerja akan menurun.

Ledakan Pengangguran dan Persaingan Tak Sehat

Saat ini Indonesia menghadapi kondisi tenaga kerja yang bisa dibilang berada dalam krisis over supply. Tercatat ada lebih dari 7 juta pengangguran di Indonesia. 

Bayangkan, ketika kamu sedang wawancara kerja, secara tak langsung kamu bersaing dengan isi satu stadion yang penuh sesak. Bahkan lebih. 

Dan yang lebih mencemaskan, mayoritas dari mereka bukan pengangguran karena pilihan, tapi karena keterpaksaan. Mereka semua memiliki keinginan yang sama: mendapatkan pekerjaan, lebih baik lagi kalau pekerjaan itu memberikan gaji tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun