Indonesia memasuki tahun 2025 dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan di angka 5%.Â
Angka ini menunjukkan bahwa meskipun perekonomian tetap tumbuh, laju pertumbuhan tidak meningkat secara signifikan.Â
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa postur APBN mengalami defisit dalam dua bulan pertama tahun 2025.Â
Defisit tersebut mencapai angka 30-an triliun rupiah, meskipun dikatakan bahwa defisit itu masih dalam proyeksi postur APBN 2025.Â
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi perekonomian Indonesia dan faktor-faktor yang menyebabkan defisit ini terjadi.
Faktor Penyebab Defisit APBN
Salah satu faktor terbesar yang berkontribusi terhadap defisit APBN di awal tahun ini adalah coretax.Â
Coretax ini berdampak pada sistem pajak yang mengakibatkan turunnya penerimaan pajak secara signifikan pada bulan Januari.Â
Tercatat penerimaan pajak pada bulan tersebut mengalami penurunan hingga 41-42%.Â
Meskipun situasi mulai membaik di bulan Februari, penerimaan pajak tetap mengalami penurunan, meskipun tidak sebesar Januari.Â
Secara keseluruhan, penerimaan pajak mengalami penurunan sekitar 30% dibandingkan tahun sebelumnya.