Fenomena NEET (Not in Education, Employment, or Training) di kalangan generasi Z semakin menjadi perhatian utama dalam diskusi pembangunan nasional.Â
Anak muda berusia 15-24 tahun yang tidak melanjutkan pendidikan, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan keterampilan mengalami peningkatan yang signifikan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, dari 44,33 juta anak muda di Indonesia pada periode Agustus 2023, sekitar 20,30 persen termasuk ke dalam kategori NEET.Â
Ini berarti lebih dari satu perlima generasi muda tidak aktif dalam kegiatan produktif, baik di bidang akademik maupun profesional.Â
Jika tidak segera diatasi, fenomena ini berpotensi melemahkan daya saing tenaga kerja Indonesia di masa depan.
Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi kualitas generasi mendatang, terutama karena gen Z akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.Â
Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa penanganan serius, Indonesia bisa mengalami stagnasi dalam perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial.
Penyebab Meningkatnya Jumlah Generasi NEET
Salah satu faktor utama meningkatnya angka NEET adalah mahalnya biaya pendidikan tinggi.Â
Pendidikan yang berkualitas belum dapat diakses oleh semua kalangan, terutama di tengah keterbatasan ekonomi yang semakin dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia.Â
Biaya kuliah yang tinggi membuat banyak anak muda memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, sehingga mempersempit peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berpenghasilan stabil.