Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Generasi NEET Meningkat, Ancaman Serius bagi Indonesia Emas 2045

19 Februari 2025   06:00 Diperbarui: 19 Februari 2025   18:43 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi generasi NEET (Sumber: Freepik)

Fenomena NEET (Not in Education, Employment, or Training) di kalangan generasi Z semakin menjadi perhatian utama dalam diskusi pembangunan nasional. 

Anak muda berusia 15-24 tahun yang tidak melanjutkan pendidikan, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan keterampilan mengalami peningkatan yang signifikan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, dari 44,33 juta anak muda di Indonesia pada periode Agustus 2023, sekitar 20,30 persen termasuk ke dalam kategori NEET. 

Ini berarti lebih dari satu perlima generasi muda tidak aktif dalam kegiatan produktif, baik di bidang akademik maupun profesional. 

Jika tidak segera diatasi, fenomena ini berpotensi melemahkan daya saing tenaga kerja Indonesia di masa depan.

Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi kualitas generasi mendatang, terutama karena gen Z akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 

Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa penanganan serius, Indonesia bisa mengalami stagnasi dalam perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial.

Penyebab Meningkatnya Jumlah Generasi NEET

Salah satu faktor utama meningkatnya angka NEET adalah mahalnya biaya pendidikan tinggi. 

Pendidikan yang berkualitas belum dapat diakses oleh semua kalangan, terutama di tengah keterbatasan ekonomi yang semakin dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia. 

Biaya kuliah yang tinggi membuat banyak anak muda memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, sehingga mempersempit peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berpenghasilan stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun