Kesal, sedih, marah, dan banyak lagi yang saya kecewakan dan saya tumpahkan pada diri saya sendiri, saat saya gagal dalam mengikuti seleksi penerimaan Tentara Nasional Indonesia saat itu. Saya juga masih ingat saat berangsur-angsur kegagalan datang dalam kehidupan saya di tolak diterima kerja disalah satu perusahaan swasta, juga bagaimana saat saya tidak diterima di salah satu perguruan tinggi negri di tempat saya tinggal.
Kegagalan demi kegagalan terus menimpa, hanya satu yang saat itu tidak saya rasakan sebagai kegagalan, kegiatan saya di Kepramukaan, kegiatan di Kepramukaan terus berjalan, program yang sudah saya susun semua berjalan dengan baik, baik kegiatan di tingkat Ranting, Cabang, Daerah bahkan kegiatan di tingkat Nasional.
Sejalan dengan beriringnya waktu, beberapa tahun setelah kegagalan-kegagalan itu, saya coba mengubah pola pikir yang selama  ini ada pada diri saya, beberapa kata mutiara saya coba tanamkan seperti "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda" dan "kegagalan adalah awal dari kesuksesan." Dan banyak lagi kata-kata penyemangat yang saya tanamkan pada diri dan pola pikir yang lebih positif, tentang kemampuan yang saya miliki, bahwa kegagalan adalah kesempatan yang paling sempurna untuk saya dapat berkembang lebih baik.
Berikut beberapa cara yang saya lakukan setelah beberapa tahun kegagalan yang saya alami.
Berfikir kearah yang positif
Saat acara perkemahan Wirakarya Nasional tahun 1987 saat itu dibukit Suharto, di KM 47 jalan antara Balikpapan-Samarinda, disini saya beruntung bertemu dengan orang-orang hebat di seluruh Indonesia, ada yang mahasiswa, ada yang masih SMA, ada yang sudah bekerja, ada dokter, dosen dan lain sebagainya.
Beruntung sekali saya dapat berbicara dan berdiskusi bersama mereka, karena di perkemahan itu saya sebagai pejabat pemerintahan ceritanya ( sebagai camat putra).
Dari pertemuan-pertemuan itu saya dapat menyimpulkan, "saat kita mengalami sebuah kegagalan, kita tidak boleh memiliki pemikiran yang kaku, atau kita terus memikirkan kegagalan-kegagalan itu, hal itulah yang membuat kita susah percaya lagi dengan usaha-usaha yang kita lakukan selama ini, karena kalau kita terjerumus disini kita sudah tidak lagi menghargai sebuah proses, pemikiran yang positif dan berkembang harus tertanam dalam jiwa kita, apalagi kita sebagai anggota Pramuka, kita perlu meyakini bahwa suatu usaha memiliki nilai yang besar, lakukan tidak perlu bagaimana hasilnya, ini bukan masalah kesempurnaan tapi ini adalah tentang menghadapi tantangan dan menuju sebuah kemajuan.
Harus tetap berpikiran jernih bahwa sebuah kegagalan yang pernah dialami jadikan dia sebagai motivasi untuk bangkit kembali dan memberikan hasil sesuai yang kita inginkan.
Rancang sebuah keberhasilan
Salah satu dari sahabat-sahabat saya di KM 47 tahun 1987 saat itu berkata, coba kamu lihat dari seluruh yang hadir di KM 47 ini, siapa yang kamu anggap "sukses" kalau orang itu yang kamu anggap sukses, coba kamu tanya satu-satu, apa difinisi sukses yang ada di benak mereka, saya percaya kalau ini kamu lakukan pasti jawaban mereka akan berbeda-beda.