Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengganti Suasana Mudik Lebaran

1 April 2020   07:23 Diperbarui: 1 April 2020   07:38 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sejarah mudik

Mudik adalah suatu kegiatan seorang perantau untuk kembali ke kampung halamnnya, kata mudik sendiri berasal dari bahasa jawa "mulih dilik" yang berarti pulang kampung sebentar, numun ada juga yang mengatakan mudik berasal dari Betawi berasal dari kata "menuju udik" yang berarti menuju kampung.

Dari sejarahnya kalimat "mudik lebaran" mulai muncul pada tahun 1970-an ketika itu Jakarta merupakan kota besar satu-satunya di Indonesia, berduyun-duyun orang dari penjuru Indonesia datang kesana untuk mengadu nasib,mencari pekerjaan, dan bagi mereka-mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan apabila libur panjang seperti lebaran, mereka berbondong-bondong pulang kampung, sejak itulah tradisi "mudik lebaran" muncul hingga saat ini.

Biasanya mudik lebaran,  yang pertama adalah bertemu sanak keluarga, kemudian ke makam-kuburan orang tua atau leluhur, membersihkan, berdoa dimakam dan lain-lain.

Lebaran tahu ini berbeda, seiring dengan wabah virus corona yang melanda, belum bisa dipastikan kapan wabah ini akan mereda, namun apabila sampai dengan puasa dan lebaran belum juga reda ada baiknya untuk lebaran tahun ini, bagi yang memiliki kampung untuk "tidak mudik lebaran" karena ini jauh lebih baik untuk memotong penyebaran virus ini.

Untuk tidak mengurangi rasa rindu dengan kampung halaman, ingin sujud dan sungkem dengan orang tua, ingin berbagi dengan sanak saudara, tidak susah, apa saja hal-hal yang dapat dilakukan agar "suasana mudik" masih bisa dirasakan dan dinikmati walau kita berada dirumah jauh dari kampung halaman itu sendiri.

Vidio conference atau vidio call

Saat ini tidak susah untuk melakukan hal ini, syaratnya ada pulsa saja, banyak aplikasi-aplikasi gratisan yang bisa di down load, dan biayanya juga tidak mahal, apalagi kalau yang sudah ada seperti indihome atau sejenisnya yang menawarkan paket bulanan yang cukup murah.

Atau kita bisa menggunakan biaya yang seharusnya kita keluarkan untuk mudik untuk membeli paket tersebut, lakukan vidio call atau vidcon sebelum bulan puasa, memohon maaf kepada sanak saudara dan hal ini lakukan lagi saat malam takbiran menyambut lebaran.

Membeli baju dan kue lebaran

Untuk mereka yang memiliki kelebihan uang, biaya transport untuk mudik bisa dibelikan baju dan kue lebaran untuk sanak keluarga dan orang tua, caranya tidak perlu ribet saat ini, tinggal buka aplikasi belanja online, tinggal pilih, atau kalau perlu kita foto dulu baju dan kuenya, suruh orang tua dan sanak saudara di kampung untuk memilih, kalau sudah oke, anda tinggal pesan dan barang sudah dikirim ke kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun