Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dua Kata untuk Bangkit Kembali di Saat Wabah Corona

30 Maret 2020   12:24 Diperbarui: 30 Maret 2020   12:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bisnis terpuruk

Dunia bisnis tetap berjalan walau lambat karena wabah covid-19 ini, semua program dan rencana kerja yang telah disusun dan dibuat sedemikian rupa, berubah total, dan kita wajib mengikuti perubahan itu, kita menyesuaikan dengan kondisi sulit seperti ini.

Laba perusahaan sudah di prediksi di akhir tahun 2020, hancur luluh, semua menangis, semua tersedu sedan, namun haruskan kita lempar handuk melihat kondisi ini, haruskah kita mengibarkan bendera putih ke udara kita menyatakan kita menyerah?"

Jadwal mudik yang biasanya ramai menjelang akhir ramadhan, saat ini ramadhanpun belum tiba, berduyun-duyun mereka mudik, tanpa menghiraukan bahwa mereka bisa jadi sebagai penyebar virus di keluarganya dikampung.

Pedagang tidak bisa lagi menjual dagangannya karena tidak ada yang mau membeli, orang lebih baik diam dirumah, memasak dirumah, penjual jasa seperti tukang pijit, ojek online, dan lain sebagainya, sepi.....semua sepi, mereka tidak bisa bertahan dengan kondisi ini, satu-satunya jalan bagi yang masih memiliki kampung ya......pulang kampung, dikampung masih ada sawah, masih ada padi, masih ada ikan di keramba yang bisa dimakan bersama keluarga.

Mall dan pasar terhenyak.....satu dua saja pengunjung yang datang dan itupun belum tentu membeli dagangan mereka, perusahaan-perusahaan semua lemas.

Teringat akan janji Allah, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau bukan kaum itu sendiri yang merubahnya, artinya kalau kita diam  maka kita tidak akan berubah, kita terpuruk dengan rasa ketakutan yang semakin dalam.

Tetap ada hikmah dan manfaat dari penyebaran virus ini, dua hal.....ya ada dua hal yang bisa kita manfaatkan di masa-masa seperti ini, apa saja dua hal itu, kreativitas dan inovasi.

Kreativitas dan inovasi

Kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang sangat dibutuhkan disaat virus corona menyebar dimana-mana, termasuk di tempat saya tinggal, diluar komplek perumahan saya, banyak pekerja harian yang tidak ada penghasilan sementara anak dan istri mereka tetap butuh untuk makan, tetap harus makan untuk kelangsungan hidup mereka.

Kreativitas dan inovasi dapat kita munculkan disaat seperti ini, keingintahuan dan kemauan agar tidak semua berduyun-duyun pulang kampung yang akan menyulitkan berhenti menyebarnya virus ini harus segera dilakukan, hal ini mendorong saya untuk mencoba banyak hal, terutama hal-hal baru, saya bilang kepada mereka, saya berbicara dan ingin mengetahui keinginan mereka, hal ini akan membuat kita menjadi orang-orang yang kreatif, dengan memanfaatkan musibah ini untuk mendapatkan penghasilan.

Saya kumpulkan di lapangan dekat rumah, sekitar lima orang, agak keras memang ngomongnya untuk kami tetap menjaga jarak karena jarak minimal adalah 2 meter, saya ajarkan sedikit untuk membuat kerajinan dirumah, semua perlengkapan saya siapkan sebanyak 5 set, jadi masing-masing orang mengerjakan dirumah, ada yang membuat paralon dari lampu hias, ada yang membuat aquarium dari paralon dan aquarium dari mika, ada yang membuat hiasan dari bambu.

Setelah diajarkan selama satu hari, mereka sudah bisa dan hasilnya sangat memuaskan, karena keadaan membuat mereka lebih bersungguh-sungguh untuk mendapatkan uang.

Jadi saya hanya membayar jasa saja kepada mereka, untuk jasa tergantung tingkat kesulitan, saya membayar untuk satu pekerjaan yang selesai dengan harga antara Rp. 15.000,- sampai Rp. 25.000,-

Untuk hari pertama ada yang bisa menyelesaikan 3 buah bahkan ada yang 4 buah. Hasil mereka saya kumpul dirumah kemudian saya foto dan jual melalui media sosial, untuk lingkungan dan grup saya saja.

Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan, untuk lampu hias saya bilang, ini bisa menghemat listrik, karena watt yang digunakan tidak besar, begitupan dengan yang lainnya.

Kita tidak tahu sampai kapan virus ini akan berakhir, dan minggu ini saya mengajarkan kepada ibu-ibu untuk membuat abon dari ikan lele, ikan lele saya banyak di kolam, semoga ini bisa menambah penghasilan ibu-ibunya.

Saya jual juga dengan promosi virus, bahaya keluar rumah....mending beli abon lele saya, siap diantar kerumah....

Dunia bisnis bergerak pelan menghadapi virus ini, tapi saya dan pekerja saya sekarang dapat tersenyum dibalik musibah ini.

Jangan ragu untuk terus mengasah kreativitas dan inovasi yang anda miliki, ini akan membawa keberhasilan kita baik disaat virus masih melanda atau keadaan normal nantinya. Selamat mencoba

Bogor, 30032020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun