Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Money

Berapa Penghasilan Penjaja Villa di Puncak

17 Februari 2020   14:51 Diperbarui: 17 Februari 2020   14:58 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu buah senter, satu buah kupluk, dan sarung

Dari dulu sampai saat ini kalau kita melewati jalur puncak selalu ada yang berdiri atau duduk diatas saung kecil, atau duduk di atas sepeda motor, orang yang menjajakan Villa, kalau siang hari penjaja villa berpakaian seperti biasa, namun pada sore menjelang malam penjaja villa menggunakan atribut dengan ciri khasnya yaitu, satu buah senter, topi kupluk dan sarung yang dililitkan di leher dibuat seperti sedang menggunakan syal, dan sebuah papan atau kayu yang bertuliskan villa.

Setelah saya berkantor di Cisarua mulai banyak berteman dengan abang-abang penjaja villa, sebut saja si Asep, setiap hari kerjanya hanya menjajakan villa, sejak dia lulus dari SMA sampai saat ini, profesi ini sudah dia jalani puluhan tahun, waktu SMA pun katanya dia sudah menjajakan villa tapi masih serabutan, kadang dahulu saat masih SMA dia berani menyewakan villa milik orang Jakarta yang tidak tahu kalau villanya di sewakan, yang penting jangan hari sabtu, minggu atau hari libur, karena yang punya kadang datang, bisa runyam ceritanya.

Berapa penghasilan penjaja villa

Menurut si Asep dan beberapa temannya sesama penjaja villa, villa ini milik seseorang jadi mereka hanya menawarkan saja, jadi kita sudah punya chanel, ada beberapa villa yang kita bisa jualkan, kalau hari biasa bukan hari libur itu sepi, laku satu saja kita sudah bersyukur, tapi kalau hari libur atau weekend  lumayan dapatnya.

Kalau lagi nasib baik kita bisa dapat sampai 1 juta rupiah, karena kami dapatnya untuk satu villa kisaran Rp. 100.000,- itu kalau villa yang tidak terlalu jauh, tapi kalau villa yang agak jauh atau di lereng dan kurang begitu bagus, kadang kami dapatnya Rp. 150.000,- karena jarang orang yang mau nginap disitu, sehingga si pemilik villa mau kita tawar, sementara kami sering menawarkan dengan para pelanggan satu malamnya Rp. 500.000,-

Kalau yang jauh atau yang di lereng-lereng, kadang kita dapat lebih, soalnya si penyewa villa kadang menyuruh kita lagi untuk membeli makanan dan minuman, kadang kita diberi uang lebih lagi.

Bagaimana kalau yang menyewa villa bukan suami istri?

Kang Asep yakin, orang yang menyewa villa melalui Kang Asep suami-istri?

Bagaimana kalau mereka bukan suami-istri?

Kang Asep ngak takut dosa?

Pertanyaan saya kepada Asep, saat kami mulai akrab, dia tidak langsung menjawab, tetapi menarik napas sedikit panjang "Yah, saya hanya memasarkan saja, selebihnya dosakan mereka tanggung sendiri."

Saya yang penting dapat uang, bukan dari nipu-nipu orang, kalau mereka bukan suami-istri dan berbuat yang ngak-ngak, yah tanggung mereka sendirilah.

Kang Asep menolak saat ingin saya foto, dia bilang, bapak saja yang berdiri, sini saya yang moto in.

Bogor, 17022020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun