Bagaimana Corporate University Menautkan Pengembangan Kepemimpinan dengan Pengembangan Korporat

Kompasianer,

Bedah buku kali ini masih tetap buku yang diterbitkan oleh PT. Swasembada Media Bisnis dan PLN Corporate University dengan judul "What You Should Know About Corporate University" Masih pada bagian II " Corporate University Dan Agenda Strategis Perusahaan" pada bab 4, subuah tulisan dari Firdaus Alamsjah saat ini sebagai Direktur Binus Creates yang mengawasi bidang pendidikan eksekutif, layanan profesional, konsultan , dan usaha bisnis Binus University dengan judul " Bagaimana Corporate University Menautkan Pengembangan Kepemimpinan dengan Pengembangan Korporat".

Ambidextrous Organization 

• Organisasi memiliki 3 cara untuk tumbuh yaitu (secara organik) mislanya inovasi, non organik (misalnya melalui merger dan akuisisi) atau gabungan keduanya. Untuk tumbuh secara organik diperlukan kompetensi, kreativitas dan kepemimpinan inovatif dari karyawan yang ditunjang oleh kapabilitas dan budaya organisasi yang mendukung terjadinya proses kreativitas.
• Corporate University (Corpu) memiliki peran strategis dalam membangun kompetensi people/sumber daya manusia (SDM) dan kapabilitas organisasi yang agile sesuai dengan arah Revolusi Industri 4.0 yang padat kreativitas dan teknologi.
• Organisasi saat ini harus bisa menjadi ambidextrous organization yaitu memiliki kemampuan eksploitasi sekaligus eksplorasi.
• Banyak perusahaan melalui corpu menantang karyawannya mengeksploitasi sumber daya yang ada agar perusahaan lebih cepat, lebih efisien dan lebih baik. Sedangkan eksplorasi bersifat pencarian sesuatu yang baru dan inovatif.

Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi

• Hasil survey Jack Zenger dan Joseph Folkman : Kepemimpinan atasn yang buruk nerupakan memiliki peringkat utama penyebab ketidakpuasan banyak manager.
• Pengembangan kompetensi level madya atau dibawahnya oleh corpu akan sia-sia jika tidak diimbangi pengembangan kepemimpinan di atasnya. (Pengembangan harus total).
• Ada dua jenis kepemimpinan dengan perbedaan sebagai berikut:

• Kepemimpinan Transaksional

• Kepemimpinan Transformasional

• Responsif

• Proaktif

• Bekerja berdasarkan budaya perusahaan yang ada

• Bekerja dengan mengubah budaya perusahaan karena ingin implementasi baru

• Pemimpin transaksional menggerakkan karyawan untuk mencapai target dengan reward and punishment

• Pemimpin transformasional memotivasi karyawan untuk mencapai target dengan visi yang menantang nilai-nilai

• Top-down dan lebih otoriter

• Bottom-up dan lebih demokratis

• Tantangan Corpu adalah bagaimana mengembangkan pemimpin yang mempunyai kepemimpinan transaksional dan transformasional sama baiknya dan tahu kapan menerapkannya dan untuk keperluan apa.
• Ada 4 kuadran Pemetaan Budaya Perusahaan menurut Cameron and Quinn, 2006:

Sumber: Cameron and Quin,2006

• Corpu memiliki peran sangat menentukan untuk memetakan budaya perusahaan, sehingga jika ada perubahan strategi yang menyebabkan pergeseran kuadran dapat mempersiapkan.

Beberapa Pelajaran Berharga

• Berdasarkan hasil survei tentang inovasi, sumber terpenting inovasi berasal dari karyawan dan konsumen (52%), sedangkan motor utama penggerak inovasi adalah manajemen puncak (74%). Tantangan terbesar perusahaan untuk melakukan inovasi adalah belum adanya budaya inovasi (35%), sedangkan 25% meragukan kemampuan karyawan dalam memahami konsumen secara mendalam. Hasil survei ini dapat menjadi acuan corpu dalam menyusun pengajaran dan membantu pengembangan organisasi.
• Beberapa contoh kegagalan organisasi dalam inovasi antara lain: nokia, Blackberry, Kodak, Blue Bird dll., sedangkan contoh keberjhasilan organisasi dalam berinovasi Antara lain mobil listrik yang dikembangkan Tesla, Apple yang mengembangkan iPod, iPad, iPhone dan iWatch.
• Dari berbagai contoh inovasi tersebut, banyak konsep yang bisa dipakai oleh corpu dalam mengembangkan organisasi dan karyawannya misal : Konsep Blue Ocen Strategy, Ten Types of Innovation, Business Model Canvas, Innovator's DNA dan Design Thinking.

Tantangan Saat Ini: Mengembangkan Ambidextrous Leaders

• Di dalam organisasi kita mengenal manajer dan leader. Corpu berperan untuk mengembangkan seseorang untuk dapat berperan menjadi manajer dan leader.
• Corpu harus mencetak SDM atau organisasi yang tangguh (resilient) dengan fighting spirit tinggi.
• Dalam leadership development program corpu perlu dimasukkan model pembelajaran yang mampu menghasilkan karyawan atau leader dengan jiwa intrapreneur yaitu orang yang berada di dalam perusahaan tetapi dengan jiwa entrepreneur demi kepentingan perusahaan.

Peran Corpu dalam Ambidexterity 

• Corpu harus berdiri di tengah Antara zona nyaman (authentic self) dan kemampuan adaptability, yang mampu mengakomodasi perusahaan untuk mengembangkan mode eksploitasi dan mode eksplorasi.
• Untuk mengembangkan mode eksploitasi corpu umumnya memberikan tugas untuk mengerjakan proyek tertentu, sementara dalam eksplorasi sifatnya mengerjakan proyek yang berada di luar zona nyaman perusahaan (menciptakan model bisnis baru).   
• Corpu harus bisa menerjemahkan rencana jangka panjang perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
• Corpu bukan sekedar pelatihan melainkan pengembangan kompetensi SDM dan kapabilitas organisasi yang ambidextrous. Corpu harus menjadi change agent yang bisa mengubah pola pikir yang lebih kuat pada sisi eksploitasi untuk beralih ke eksplorasi.
• Menggunakan kata university, corpu memiliki peran dengan 3 aktivitas : mengajar, meriset dan melakukan pengabdian masyarakat. Riset  dalam corpu focus pada corporate industrial research juga SDM dan organisasi.
• Corpu harus menjadi jembatan dan solusi bagi perusahaan untuk menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan SDMN berupa kompetensi (benefit to participants) dan kapabilitas yang sesuai dengan strategi perusahaan (benefit to organization). Corpu berperan dalam mebangun setiap orang agar memiliki kompetensi dan organisasi memiliki kapabilitas.

Bagaimana Corpu menjawab Tantangan Ambidextrous ?

Tiga pilar pengembangan kepemimpinan dan organisasi melalui Corpu:

• Pengembangan kepemimpinan (leadership development) bertujuan mengembangkan kompetensi individu
• Penguatan kemampuan organisasi (organization capability development) bertujuan membangun proses dan budaya yang sesuai dengan strategi perusahaan
• Implementasi inisiatif strategis dalam bentuk proyek untuk menunjang eksploitasi dan eksplorasi.

Penguatan Riset

• Agar corpu bisa menjadi tempat untuk mengembangkan kompetensi karyawan perlu dikembangkan riset terapan atau studi kasus.
• Corpu harus memiliki konten pengajaran yang relevan dan kontekstual