Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jabatan Idaman, Kenapa Enggak?

18 Januari 2020   10:07 Diperbarui: 18 Januari 2020   10:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat seseorang melamar di sebuah perusahaan, ada beberapa hal yang melatar belakanginya, yang pertama seseorang melamar pekerjaan apa saja yang penting ia mendapatkan sebuah pekerjaan dan memperoleh penghasilan untuk menyambung roda kehidupan. Apalagi alau seseorang itu sudah memiliki tanggung jawab seperti seorang kepala keluarga misalnya, yang kedua seseorang yang bekerja yang sesuai dengan minat dan bidang dimilikinya, untuk yang kedua ini dirasakan lebih sukses untuk meniti karir karena lebih enjoy dan nyaman serta menyenangkan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Beberapa pengalaman saya pribadi, untuk menduduki jabatan idaman yang pernah saya dapatkan.

1. Bersyukur

Yang pertama adalah kita bersyukur sudah diterima dan dapat bekerja dengan baik disebuah perusahaan, bekerja adalah ibadah, dengan niat dan kerja yang tulus tentu ini akan berkah, dapat memberikan kelangsungan hidup secara halal untuk keluarga. Dengan rasa syukur yang kita panjatkan tentunya akan keluar potensi-potensi positif yang kita miliki dan kita bekerja dengan nyaman.

2. Selesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu

Sebagai seorang karyawan tentu masing-masing kita memiliki tanggung jawab, atau kontrak kerja kita dengan perusahaan yang meliputi, apa saja yang kita kerjakan, mana saja yang menjadi tanggung jawab kita dan kapan harus selesai, maka kerjakanlah yang menjadi tanggung jawab kita dengan baik dan cepat.

3. Rekan kerja bukan saingan

Ini yang penting, dari pengalaman saya selama tiga puluh satu tahun bekerja, jangan menganggap rekan kerja kita sebagai saingan kita, tetapi anggap rekan kerja kita sebagai orang yang akan membantu karir kita atau jabatan yang kita inginkan, jangan iri kepada kawan kita yang sudah menduduki jabatan yang kita inginkan, mungkin belum saatnya kita duduk disana.

Tapi kita bantu kalau rekan kerja yang menduduki jabatan tersebut ada kesulitan atau perlu bantuan, karena dengan perlakuan kita seperti itu, suatu saat kita mengalami kesulitan pasti ada orang orang lain yang membantu, begitu juga sebaliknya kalau kita beranggapan, atau mengambil kesempatan saat rekan kita yang duduk pada jabatan yang kita inginkan kita biarkan, tidak kita bantu, yakinlah kita pun nanti akan mengalami hal yang sama.

4. Terus meningkatkan kemampuan

Yang tak kalah pentingnya adalah kita harus terus meningkatkan kemampuan kita, baik belajar di kegiatan formal maupun informal atau mengikuti pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus sesuai dengan bidang pekerjaan kita, secara berkala mengikuti kemajuan tekhnologi dan kemajuan zaman, agar kita tidak tertinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun