Saya sengaja mengambil judul tulisan diatas, karena sampai ini saya masih belum paham cara berpikir seorang remaja yang menurut saya usianya mungkin sekitar 15 sampai 17 tahunan. Pada tanggal 31 Desember 2019 sepulang dari kerja, seperti biasa Sholat Magrib di Stasiun dan siap-siap pulang. Hujan masih turun dengan kapasitas yang masih sedang, melihat jalan sedikit macet mencoba mencari warung makan di jalan yang searah dengan rumah.
Tidak sulit untuk mencari rumah makan di sepanjang jalur ini. Pilihan ada di BNR karena ada musiknya, memilih yang tidak terlalu dekat dengan live musik agar lebih menikmati seraya menunggu hujan sedikit mereda. Tidak berselang lama ada dua orang remaja yang kebetulan mengambil tempat bersebelahan meja saya, mereka berbicara agak keras, sehingga saya masih bisa dengan jelas mendengarnya, terkecuali kalau penyanyi teriak, suara mereka berdua agak tenggelam.
Rupanya mereka baru pulang dari menengok temannya yang sakit. Dia menjelaskan kalau ada masalah jangan mengadu kepada Allah. Ini sangat menarik buat saya, karena sedari kecil sampai saat ini saya diajarkan malah segala sesuatunya mengadu kepada Allah. Karena Allah Maha segalanya, dan Allah tidak akan menceritakan segala yang kita adukan kepada orang lain, dan Allah adalah pemberi solusi yang terbaik, tapi anak ini yang  berusia sekitar 17 tahunan berkata "Jangan Mengadu Kepada Allah."
Dengan alasan mencari posisi untuk lebih jelas melihat penyanyi saya bergeser tempat duduk, agar semakin jelas terdengar, karena ini sangat menarik buat saya. Dia berkata dengan temanya seperti ini "Jangan sekali-kali kamu mengadu kepada Allah tentang masalahmu....tapi...katakan pada masalahmu, kalau aku punya Allah yang Maha segalanya."
Ini sangat menarik buat saya, saya yang tadinya ingin pulang setelah menikmati satu gelas kopi susu dan dua potong roti bakar panas, ingin beranjak segera menuju rumah, jadi mencoba berfikir dan mencerna kalimat anak ini, dia balik apa yang selama ini saya kerjakan dan yang diajarkan kepada saya, kalau boleh saya menjabarkan kalimatnya, katakan pada masalahmu, katakan pada penyakitmu, katakan pada siapapun "Aku punya Allah yang Maha segalanya" maka penyakit kita akan hilang, masalah kita akan teratasi.
Saya masih mencerna kalimat itu, sampai ini, jadi kita tidak usah mengeluh dengan siapapun, termasuk dengan Allah sang pencipta, mengeluh dengan siapa yang merongrong kita, apakah penyakit, atau seribu masalah yang ada. Wallahualam.
Bogor, 02012020
