Jarot, berjalan menuju rumahnya, namun dia terhenti karena dilihatnya ada Winda di dalam rumahnya, beruntung orang-orang di dalam rumah sepertinya berbicara serius, sehingga tidak terlalu memperhatikan dari kejauhan kedatangan Jarot, dia bergeser kesisi sebelah kiri, dia lihat ada Monik juga disana, perlahan Jarot keluar dari pekarangan rumahnya, kemudian dia keluar menjauhi rumahnya, menuju warung yang tidak begitu jauh dari rumah, sepertinya dia enggan bertemu dengan Winda.
Jarum jam menunjukan pukul sepuluh lewat lima belas menit malam, Jarot masih mencoba mendekat lagi kearah rumahnya, masih terlihat pembicaraan di ruang tamu rumahnya, masih ada Winda disana.
Jarot berfikir kencang kemana dia malam ini, atau menunggu dimana sampai Winda pulang.
Akhirnya pilihan sudah di jatuhkan, Jarot ke masjid, dia ingin itikaf di masjid dekat rumahnya, dimasjid dimana sebelum dia pergi beberapa tahun lalu selalu dia datangi untuk sholat bersama orang tuanya.
Didalam masjid terlihat agak gelap karena hanya ada satu lampu yang menyala, namun di luar masjid cukup terang, Jarot membuka pintu pagar masjid, masjid tidak di kunci hanya di rapatkan saja, melihat ada orang yang masuk terlihat marbot masjid yang masih berada di ruang DKM di sisi kanan masjid keluar,"Wah.....ada orang luar negeri datang."Kata Penjaga masjid.
Jarot hanya tersenyum, rupanya orang tuanya cerita kepada marbot kalau dia kerja diluar negeri.
"Ada perlu apa, mas.?"Tanyanya
"Oh, Mau ikut sholat saja."Kata Jarot
"Silahkan, mas."
Jarot langsung menuju samping masjid, untuk mengambil air wudhu, setelah itu ia memasuki masjid dengan menyalakan beberapa lampu di dalamnya. Dia melakukan sholat tahiyatul masjid dua rakat, kemudian dia sholat isya, karena memang dia belum melaksanakan sholat isya, setelah itu dia mengambil Al-Qur`an dari rak lemari yang ada, dibacanya secara perlahan, tidak terasa sampai jam 12 malam, dia baru melihat jam setelah mulai terserang kantuk.
Di letakanya kembali Qur`an di lemari, kemudian dia merebahkan dirinya di masjid, menerawang akan kehidupannya, dia tertidur, dia terlelap.