Penumpang kereta api siang ini tidak begitu padat, karena memang bukan jam orang pulang kerja bukan jam-jam sibuk, masih banyak kursi lowong hampir disetiap gerbong, KRL yang melaju dari Jakarta menuju Bogor, aku biasa membawa buku bacaan di ransel, tapi hari ini sengaja tidak membawa buku, karena ada rapat di pemprop DKI, niatnya setelah rapat langsung bablas ke Stasiun Gondangdia pulang ke Bogor.
Disebelahku duduk seorang tua, entah dari stasiun mana dia naik, kami saling senyum, biasa kalau "ROKER" Rombongan kereta, kita saling sapa, bapak tua juga sepertinya tidak ada aktivitas, dia menggeser duduknya kearahku dan memulai pembicaraan."Tinggal dimana,pak." Tanyanya
"Di Bogor, pak." Bapak sendiri tinggal dimana.?" Tanyaku balik
"Saya di Rangkas Bitung, mau melihat anak saya dan cucu di Citayam."Jawabnya
"Cucunya berapa orang pak."
"Cucu saya dua orang, anak saya ada tiga orang, yang satu baru kawin."Jawab si bapak
"Sekarang kereta sudah enak ya, tidak seperti dulu." Katanya
"Ia, pak Alhamdulillah, semoga terus ada perbaikan-perbaikan." Jawabku
"Bapak jadi teringat, ini......" Kata si bapak seraya memperlihatkan tangannya, seperti bekas jahitan yang sudah lama
"Itu bekas apa pak.?" Tanya ku
"Ini kejadian yang tidak akan pernah, saya lupakan seumur hidup saya."