"Barusan pa."
"Ini mau jalan apa baru datang.?"
"Baru mau jalan pa, bapak dari mana.?"
"Habis dari masjid, ada rapat persiapan kegiatan ceramah minggu depan."
"Kok belum dibuatkan minum sama Winda." Kata bapak setelah melihat di meja teras depan tidak ada gelas minuman
"Sudah pa, lagian sebentar lagi sudah mau jalan."
Bersamaan dengan itu terlihat Winda sudah keluar dari dalam bersama dengan ibunya dan sudah siap untuk pergi.
"Bapak habis sholat baru pulang.?" Tanya Winda
"Tadi bapak habis sholat langsung rapat di masjid, ini baru selesai tadi."
"Winda pergi dulu ya," Kata Winda, berbalik badan mencium tangan ibunya dan mencium pipi kiri dan kanan ibunya, begitu juga dengan bapaknya, setelah mencium tangan mencium pipinya, Jarot mengikuti mencium tangan ibu dan bapak, dan pamit untuk keluar.
Keluar dari rumah Winda langsung naik ke boncengan begitu motor di stater Jarot, duduknya masih biasa, tapi begitu keluar jalan raya, setelah mereka jadian perlahan tangan kanan Winda melingkar di perut Jarot, nanti tangan itu akan turun sekitar satu kilometer setelah dekat dengan tempat  tujuan, jika tempat tujuan itu ada Arian, tapi kalau tidak ada, maka tangan itu semakin erat menempelnya.
