Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Pertama dan Terakhir untuk Fietri

28 September 2019   14:01 Diperbarui: 28 September 2019   14:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Samarinda, Medio April 1985

Teruntuk : Fietri

Assalamualaikum,

Fiet, jangan marah ya, ini adalah surat ku pertama untuk mu dan mungkin juga ini merupakan surat ku terakhir untukmu, sejak mengenal mu tiga tahun lalu, saat kita sama-sama masuk di SMA ini, ditahun 1982, aku dan delapan puluh tiga kawan kita semua, aku adalah siswa yang baru pindah di Kota ini, aku berasal dari Balikpapan, sehingga tidak ada satupun kawan yang aku kenal saat itu, entah kenapa setelah melihatmu saat itu, engkau seperti seseorang yang memiliki daya tarik tersendiri, aku sering melihatmu saat kita baru di terima di sekolah ini.

Fiet, saat kelas satu SMA dulu kebetulan kita sekelas, aku sengaja duduk di belakang kamu duduk, aku ingin selalu memandang mu, walau dari belakang melihat pundakmu, ada rasa senang tersendiri setelah itu. Kamu tahu Fiet, sejak itu aku ingin selalu melihatmu, tapi sungguh......aku tidak berani ngemukakan perasaan itu....

Fiet, saat kelas dua lagi-lagi kita sekelas, kali ini aku tetap mengambil duduk tepat dibelakang mu, kamu tahu Fiet....kadang aku ingin marah kalau kamu di ganggu oleh teman lelaki kita, atau aku merasa cemburu saat ada teman lelaki yang bicara begitu dekat dan mesra dengan mu....

Fiet,....kamu tahu, aku memergoki kamu saat di kantin, Argo yang memang naksir berat sama kamu memegang tangan mu, dan aku melihat bagaimana reaksimu melepaskan tangan Argo, saat aku menyaksikan itu,...

Aku sangat cemburu melihatmu, saat itu kita sama-sama kelas III, sudah melaksanakan ujian akhir tinggal menunggu pengumuan saja.

Fiet, sejak kejadian itu, aku tahu Argo memang pantas untuk mu, dia cakep, kaya, dan baik juga....dan besok adalah hari pengumuman kita untuk menerima kelulusan. Aku sudah memutuskan untuk pergi dari sini Fiet, aku tidak sanggup melihat kamu dengan orang lain, aku sayang kamu Fiet, tapi aku sadar aku hanya bertepuk sebelah tangan...

Fiet,....saat kau baca surat ini, aku sudah pergi dari kota ini, aku sengaja titip surat ini dengan sahabat dekatmu, teman sebangkumu sejak kelas satu, Dyah.

Selamat tinggal Fiet,....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun