Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Janda Anak Satu atau Janda Anak Dua (Episode 19)

22 Mei 2019   06:34 Diperbarui: 22 Mei 2019   08:42 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siang begitu terik, matahari seperti membakar di ubun-ubun, toyota Kijang kendaraan operasional yang dikendarai Catur melejit dengan kecepatan tinggi, tumben memang Bogor yang biasa jam seperti ini adalah jam-jam macet.

Kali ini lenggang sekali, mungkin orang-orang pada malas keluar rumah, mengingat panas yang begitu terik, dia sudah berjanji untuk menemui Dessy siang ini, tapi kepergiannya ke rumah Dessy tidak seperti minggu-minggu kemarin, begitu bersemangat, begitu ber energy, tapi kali ini seperti ada yang mengganjalnya, kalau dulu susah dia mendekati wanita, sekarang ada dua wanita yang bersedia jadi pendamping hidupnya, dengan predikat "Janda."

Catur mengurangi kecepatan kendaraannya, bukan karena macet tapi karena masih galau harus berkata dan berbuat apa, kembali ia teringat ucapan Bapaknya sebelum keluar kamarnya tadi pagi "Atau kamu mau keduanya." Ah.....mau tidak keduanya kalau aku kawinin, gumam Catur.

Perlahan Kendaraan yang Catur kendarai memasuki halaman parkir, sudah ada dua kendaraan di halaman, terlihat butik tutup, entah mungkin tutup dari pagi, atau buka setengah hari saja, perlahan Catur turun dari kendaraan dan masuk ke ruang tamu, dengan mengucap salam terlebih dahulu tentunya. 

Nampak seorang ibu yang sudah sepuh namun masih terlihat bekas-bekas kecantikannya di waktu muda, Catur sudah mengenalnya sudah dua kali mereka bertemu, ya....dia Ibunya Dessy, sambil berkata apa khabar Catur menyalami dan mencium tangan Ibu Dessy, kemudian keluar adiknya Dessy si bungsu Tyas, mereka Cuma dua bersaudara, kalau Tyas dia baru sekali bertemu, sebelumnya hanya melalui telpon selama ini, itu pun saat Dessy nelpun Tyas atau sebaliknya.

"Libur Tyas ?"

"Ambil Cuti mas, Cuma dua hari, hari ini sama besok."

"Kembali ke Palembang kapan ?"

"Besok sore mas, pesawat jam 17.00."

"Suami mu ngak ikutan ?"

"Ngak dapat cuti mas, jadi Tyas Cuma sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun