Nafas seperti diujung tenggorokan
Melihat terjalnya tanjakan
Satu dua kawan melewati
Seraya senyum penuh arti
Semilir anginpun ikut mencibir
Seakan berkata "Cuma segitu tenaga loe"
Melewati turunan dengan cerdas
Walau tak sehebat atlit timnas
Mencoba mempersempit jarak
Dengan kawan di depan tampak
Terik mentari masih menyengat
Seakan berkata "mampus loe"
Aku berterima kasih pada turunan
Modalku hanya rem dan keseimbangan
Masih ada ruang dan waktu
Walau jarak memberi tahuku
Seakan berkata "aku juga rindu loe"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!