Mohon tunggu...
Misbah
Misbah Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Anak ilmu sosial yang tertarik dengan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menumbuhkan Bibit Petani di Generasi Muda

22 Mei 2019   16:30 Diperbarui: 22 Mei 2019   17:17 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Petani sedang membersihkan gulma

Ada masalah ada juga solusi yang bisa digunakan untuk menyelesaikannya. Pemerintah di sini punya peran penting untuk membantu menyelesaikan permasalahan kurangnya regenerasi petani. Beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya adalah:

1. Pemberian modal

Pemerintah bisa menggunakan kewenangannya untuk mendukung pemberian modal bagi para petani. Bisa memberikan instruksi ke bank agar pinjaman untuk petani dengan bunga yang kecil, juga diberi pilihan jaminan khusus yang mereka bisa berikan. Kalau hal ini bisa diberikan oleh pihak bank, petani akan lebih memilih meminjam ke bank dibanding rentenir. 

Apalagi petani muda yang biasanya kesulitan dalam hal permodalan. Keuntungan yang didapat oleh petani juga akan lebih tinggi, sebab ada selisih harga yang diterima petani dengan biaya yang harus dibayarkan oleh petani. Juga masa pengembalian disesuaikan, misal petani padi paling tidak butuh 3 bulan untuk panen tidak mungkin setiap bulan mengangsur pinjaman.

2. Gunakan teknologi agar lebih maksimal

Penggunaan teknologi di sini ada dua macam, pertama untuk memaksimalkan pertanian dengan menggunakan mesin-mesin untuk membantu pekerjaan petani, kedua teknologi sebagai sarana mengakses informasi. 

Tekonologi untuk membantu pekerjaan petani sudah kita kenal seperti traktor. Biasanya petani padi menyewa traktor untuk menggarap sawahnya, karena beli sendiri butuh uang banyak juga tidak setiap saat dipakai. Mungkin bisa dibuat program agar desa bisa menyediakan traktor, agar petani muda bisa menyewa dengan biaya murah.

Kemudian teknologi sebagai akses informasi, ini yang menurut saya bisa memecahkan beberapa masalah. Kita ambil contoh iGrow, salah satu startup di bidang pertanian. Jadi iGrow mempertemukan antara pemilik uang, pemilik lahan, dan petani. 

Pemilik uang ingin menginvestasikan uangnya di pertanian tapi tidak paham dengan pengelolaan pertanian, pemilik lahan ingin agar tanahnya bisa memberi manfaat namun kekurangan uang dan tenaga yang mengelolanya, dan petani saya misalkan anak muda yang ingin bertani tapi tidak punya modal uang maupun lahan. 

Dengan akses informasi bisa mempertemukan tiga pihak tersebut untuk berdiskusi untuk menanam dan menjual hasil pertanian, nanti keuntungan dibagi tiga sesuai porsinya. Teknologi informasi bisa digunakan juga untuk pemasaran hasil pertanian. Misal dibuat aplikasi untuk mempertemukan penjual dan pembeli hasil pertanian, nanti penjual dan pembeli bisa bertransaksi. Jadi penjual tidak kesulitan menemukan pembeli yang membutuhkan hasil panennya, dan pembeli tahu di mana tempat mencari hasil panen yang diinginkan.

3. Tunjukkan petani juga berdaya saing lewat pameran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun