Mohon tunggu...
mira jasmine
mira jasmine Mohon Tunggu... Mahasiswa - hai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

keep studying

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Urgensi dan Orientasi Kewarganegaraan

28 September 2021   22:54 Diperbarui: 29 September 2021   08:55 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah Kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dan warga negara. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, Kewarganegaraan adalah segala hal-ikhwal yang berhubungan dengan negara.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran atau mata kuliah wajib yang mengajarkan tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara, serta bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.

     Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa. Sehingga dapat terbentuk kepribadian peserta didik sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan benar.

       Pentingnya Pendidikan kewarganegaraan bagi Generasi Muda generasi muda adalah generasi yang diharapkan oleh bangsa dan yang memasuki periode dimana pada usianya dia dapat melakukan pilihan tindakan yang bertanggung jawab, karena itulah pendidikan moral dan akademis sangatlah dibutuhkan untuk menunjang pribadi seorang generasi ini untuk masa depan.

.Dari pengertian Pendidikan Kewarganegaraa, dapat ditarik inti yaitu Pendidikan Kewarganegaraan merupakan hal yang wajib diajarkan mulai dari pendidikan dasar, hingga kependidikan tinggi. Karena tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk memberi pengetahuan, wawasan dan kesadaran generasi muda dalam bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air yang sesuai dari kebudayaan bangsa sendiri, serta pemahaman nasionalisme dalam diri generasi muda sebagai bibit-bibit harapan bangsa Indonesia. Selain memiliki dasar keilmuan, generasi muda penerus Indonesia dituntut memiliki kepribadian yang baik dan bisa menjaga nama Indonesia dengan baik. Maka karena itu didibutuhkan pembelajaran sebagai bekal agar dapat memenuhi harapan tersebut.

Dengan adanya pengetahuan tentang Pendidikan kewarganegaraan,generasi muda diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkannya untuk menjadi seorang warga Negara yang sanggup bertindak cerdas, bijaksana dan penuh tanggung jawab dalam berhubungan dengan Negara serta dalam menyelesaikan berbagai masalah bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan ilmu yang mereka dapatkan dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan mutlak diperlukan bagi generasi muda. Maka dari itu Pendidikan kewarganegaraan sekarang menjadi pelajaran wajib untuk anak SD hingga Mahasiswa.

Dikutip dari website http://endangkomarasblog.blogspot.com/2009/02/urgensi-pendidikan-kewarganegaraan.html

Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, kompetensi standar atau yang sering disebut kompetensi minimal terdiri dari tiga jenis. Pertama, kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) yang terkait dengan materi inti Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education): demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani (civil society). Kedua, kecakapan dan kemampuan sikap kewarganegaraan (civic dispositions) seperti pengakuan kesetaraan, toleransi, kebersamaan, pengakuan keragaman. Ketiga, kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) seperti kemampuan berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan publik, kemampuan melakukan kontrol terhadap pelaksanaan kebijakan publik penyelenggara negara dan pemerintahan.

 Ketiga kompetensi tersebut diartikulasikan oleh mahasiswa melalui transfer pembelajaran (transfer of learning), pengalihan nilai (transfer of values), dan pengalihan prinsip-prinsip (transfer of principles) demokrasi bagi tumbuhnya masyarakat madani. Kemampuan mengembangkan masyarakat menjadi demokratis, kemampuan mendapatkan kepercayaan dari rakyat, kemampuan membangun kearifan diri (self wisdom) dalam menggunakan kepercayaan yang diberikan masyarakat, merupakan tuntutan dasar Pendidikan Kewarganegaraan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun