Bulutangkis masih menjadi pilihan olahraga favorit masyarakat Indonesia apalagi masih banyak atlet-atlet yang masih melahirkn prestasi dari cabang olahraga ini. Bermain bulutangkis sangat sering dilakukan di sekolah tempat saya mengabdi.Â
Setiap Jum'at pagi jika ada jadwal kegiatan olahraga, terdapat tiga pilihan olahraga yang bisa dilakukan entah oleh murid maupun oleh guru dan tata usaha yaitu tenis meja, bola volley dan bulutangkis.
Karena belum kesampaian menonton event bulutangkis nasional, maka ketika mengetahui bahwa salah satu murid akan tanding final di Pertandingan Bulutangkis Piala Bupati maka saya memutuskan untuk menonton pertandingan tersebut bersama beberapa kawan guru. Apalagi di minggu ini merupakan hari-hari terakhir saya bekerja di sekolah karena tahun depan saya akan pindah tugas ke Dinas Pendidikan.
 Saya ingin sekali mendapatkan banyak moment entah itu bareng teman-teman kantor ataupun bareng murid. Hanya 4 orang teman-teman yang hadir di malam pertandingan final tersebut karena pertandingan finalnya diadakan malam hari jam 20.00 WIB jadi sebagian kawan enggan pergi.
Saya pun menonton terlebih dahulu beberapa pertandingan sebelum murid saya bertanding. Seru juga ternyata menonton pertandingan meskipun itu antar pelajar, melihat anak kecil dari SD sampai SMA bertanding di kejuaraan.
Sampai tiba giliran murid saya bertanding. Namanya Syifa dia murid kelas 8. Saat itu dia bermain ganda putri bersama kawan satu klubnya yiatu Anggraeni. Melihat postur tubuhnya rasanya memang pantas Syifa menjadi atlet.
Sebelum bertanding, Syifa dan kawannya bersalaman dengan kami untuk meminta restu dan doa agar menang dalam pertandingan melawan ganda putri salah satu klub dari Bandung.
Pertandingan berlangsung selama 1 jam lebih karena harus rubber set. Saya menyaksikan bagaimana pertandingan ini berlangsung sengit dan seru. Sesekali saya melihat Syifa dan kawannya terjatuh demi bisa meraih Kok untuk kemudian diberikan kepada lawan. Salut dengan perjuangan Syifa, Anggraeni dan kedua lawannya di malam final itu.
