Menonton perlombaan Puisi antar pejabat ternyata sangat seru dan menarik apalagi bagi hampir semua pejabat yang ikut serta dalam perlombaan puisi tersebut merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Puisi yang dibuat harus karya yang orisinil buatan sendiri, beberapa pejabat ada yang membuat puisi tersebut secara dadakan bahkan ada pula yang sudah mempersiapkan sejak informasi lomba tersebut didapat. Selain itu pakaian yang dikenakan haruslah pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti Puisi yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan H. Purwanto yang bercerita tentang pengabdian guru honorer 25 tahun bernama Ibu Suci bahkan Ibu Suci sendiri diundang untuk menonton lomba tersebut, Ada pula beberapa camat yang bercerita tentang daerahnya.
Para juri yang menilai lomba di babak penyisihan yaitu Seli Desmiarti, Rudy R. Aliruda, dan Ridwan Ch. Madris pun terkesan dengan penampilan maupun isi puisi karya para pejabat.
Menurut Rudy Aliruda karena ini baru pertama kali dilakukan oleh para pejabat maka jenis puisi yang dibacakan pun beraneka ragam. Ada yang menggunakan bahasa yang lugas, menggunakan kalimat kiasan bahkan ada yang isi puisinya melenceng jauh dari tema yang ditentukan. Sementara menurut Ridwan Ch.Madris banyak peserta yang terkesan malu-malu ketika membaca puisi sehingga mereka tidak memainkan gestrure tubuhnya ketika membaca puisi.
Para tamu maupun suporter yang hadir pun merasa senang bisa menyaksikan puisi tersebut. Apalagi ketika para pejabat membacakan puisi, ulah suporternya pun unik-unik bahkan ketika Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, suporternya meski sedikit tapi mereka membawa alat musik yang biasa digunakan untuk marching band sehingga semakin membuat riuh suasana.
Babak penyisihan memilih 10 peserta terbaik untuk nanti tampil kembali di acara final lomba. Namun buat saya sebagai penonton, semua peserta yaitu para pejabat mereka semuanya terbaik. Mereka bisa membuat karya sastra yang tidak kalah dari para penyair senior. Para pejabat membuat karya yang berasal dari isi hati mereka, pengalaman mereka selama memimpin instansi maupun daerahnya.
Salut juga dengan Ibu Bupati Ambu Anne yang sangat antusias sekali dalam mengadakan kegiatan literasi di kota yang dipimpinnya dengan tujuan yang mulia untuk menggali potensi literasi di Purwakarta khususnya di kalangan para pejabat dan juga untuk kemajuan Purwakarta ke depannya.
Salam literasi, salam Purwakarta Istimewa