Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Say No to WFH

14 November 2021   07:20 Diperbarui: 14 November 2021   07:36 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar: http://www.techroast.me

Menjelang akhir tahun, kondisi negeri ini sudah semakin membaik. Masyarakat pun sudah banyak yang patuh pada protokol kesehatan maupun sudah melakukan vaksin. Dunia usaha, pendidikan maupun pelayanan publik sudah banyak yang dilakukan secara offline. 

Yang di saat pandemi parah kemarin, siswa harus belajar di rumah sekarang kembali belajar di sekolah begitu juga dengan para pekerja yang di saat pandemi harus bekerja di rumah, kini kembali bekerja di kantor.

Saya dan beberapa teman bukanlah termasuk pegawai yang lebih banyak melakukan Work From Home (WFH) ketika pandemi ini melanda negeri kita maupun dunia. Kalaupun WFH hanya pada saat awal pandemi, saat terkena Covid dan Ketika PPKM mencapai level tertinggi. Mungkin di total hanya satu bulan saya bisa WFH selebihnya tetap bekerja di Kantor.

Sebagai pegawai yang bergerak di bidang pelayanan meskipun di dunia pendidikan, hanya guru saja yang bekerja di rumah di saat pandemi. Sedangkan untuk pegawai administrasi sekolah tetap ada giliran piket bahkan untuk  pegawai administrasi yang berstatus PNS tetap bekerja setiap hari di kantor.  

Pegawai Adminstrasi yang berstatus PNS harus bekerja setiap hari di kantor karena faktor absen yang tetap berjalan meskipun pandemi. Saya dan pegawai administrasi sekolah yang berstatus PNS tetap harus melakukan absen dengan aplikasi GPS maksimal 200 meter dari kantor. Daripada bolak-balik ke rumah hanya untuk sekedar absen lebih baik sekalian bekerja di kantor.

Dan terakhir karena selain harus absen juga harus melaporkan kinerja kami setiap harinya dalam bentuk laporan dan juga foto di aplikasi yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah sementara tidak semua pelayanan administrasi sekolah bisa dilakukan secara online. Jika kami pekerja PNS tidak melakukan absen maupun melaporkan pekerjaan kami, resikonya akan ada pemotongan uang dari pendapatan kami (tidak semua PNS itu santai dan leha-leha dalam bekerja)

Jika ditanya suka ataupun dukanya ketika lebih banyak bekerja di kantor. Tentu lebih banyak dukanya karena setiap hari saya dan beberapa kawan yang harus bekerja di kantor dan merasa was-was karena tetap memberikan pelayanan sementara berita duka terus terdengar dimana-mana dan informasi masyarakat yang terkena Covid-19 semakin bertambah banyak.

Bahkan ketika banyak rekan-rekan di tempat bekerja yang saat itu hampir barengan harus menjalani isolasi di rumah karena terkena Covid-19, saya dan beberapa kawan harus tetap bekerja di kantor meskipun hanya dua orang. Saya dan beberapa kawan yang diperintahkan untuk tetap masuk bekerja di kantor, mau gak mau harus berusaha untuk tetap sehat. 

Protokol kesehatan benar-benar diterapkan termasuk penggunaan masker double setiap bekerja dan memperbanyak amunisi untuk menjaga imun tubuh. Saya pun sempat terkena Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di kost-an dan Alhamdulillahnya hanya seminggu. Hal itu justru saya manfaatkan sebagai cara saya untuk beristirahat dan bisa bekerja di rumah.

Karenanya ketika WFO diberlakukan kembali di semua kantor dengan sebanyak cerita pengalaman bekerja di rumah, saya sebaliknya lebih bisa bercerita tentang pengalaman bekerja di kantor di masa pademi. Jadi buat saya "Say No to WFH" karena tidak pengalaman bekerja di rumah tidak banyak yang saya dapatkan.

Selamat kembali bekerja di kantor untuk semuanya. Selamat Kembali WFO. Salam sehat selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun