Apa yang sudah kamu dapat dari kegiatan-kegiatan  yang kamu lakukan dan menguras waktu kamu selain pekerjaan tetapmu?
Pertanyaan itu beberapa kali keluar dari mulut beberapa kawan yang melihat kesibukan saya yang kadang di hari sabtu minggu tidak bisa diganggu karena fokus pada kegiatan lain yang sering kali saya lakukan.
Meski hidup dalam kesendirian, tidak punya orang tua dan jauh dari keluarga, saya beruntung diberikan Tuhan kesempatan untuk melakukan berbagai kegiatan yang tentunya bersifat positif sehingga saya masih bisa tetap berdiri tegak, tegar dan terus bertahan dalam menghadapi dinamika cerita kehidupan.
Salah satu kegiatan tersebut adalah menulis entah itu menulis artikel di blog, di Kompasiana dan juga menulis diary. Selain menulis, kegiatan saya yang lain adalah travelling dan bersepeda. Ketiga kegiatan itu ternyata saling berhubungan dan tentunya bisa memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.
Dengan menulis, saya bisa menceritakan pengalaman saya ketika berpergian ataupun ketika bersepeda. Dengan menulis, saya banyak mendapatkan kesempatan untuk menggali ilmu ataupun mendapat ilmu baru dari mereka yang sudah pakar di bidangnya.Â
Dari menulis travelling, saya bisa jalan-jalan gratis, bisa memperkenalkan daerah saya melalui tulisan dan mendapat kesempatan-kesempatan berharga lainnya sebagai penggiat wisata.Â
Dari bersepeda, meskipun kini saya mengurangi aktivitas bersepeda saya namun karena sudah melekat dalam diri, rutinitas bersepeda saya pun diganti dengan memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan bersepeda di laman blog ataupun Kompasiana.
Namun yang paling penting yang saya dapatkan dari ketiga kegiatan tersebut adalah bahwa dari menulis, travelling dan bersepeda, saya kemudian dipertemukan dengan teman-teman yang memiliki minat yang sama sehingga kemudian terjalin komunikasi dan silaturahmi bahkan akhirnya bisa menghasilkan kolaborasi yaitu membuat karya dan menyampaikan informasi yang sama kepada masyarakat namun dengan data yang akurat tanpa hoak.
Saya dipertemukan dengan teman-teman Blogger, Kompasianer, traveller maupun goweser dengan latar belakang, adat, istiadat, daerah maupun suku yang berbeda namun mempunyai tujuan dan kegiatan yang sama. Bahwa perbedaan bukanlah penghalang namun justru menjadi penguat agar kami bisa menjalin silaturahmi dan ikatan persaudaraan.
The Power of Bhinneka Tunggal Ika
Saya pun teringat dengan salah satu dari keempat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yaitu Bhineka Tunggal Ika yang merupakan semboyan dari Bangsa Indonesia dan memiliki arti meskipun kita berbeda-beda namun kita tetap satu kesatuan yaitu Bangsa Indonesia.