Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengatasi Kecemasan di Saat Hidup Sendirian

10 Juli 2021   17:44 Diperbarui: 13 Juli 2021   11:21 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cemas| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Pandemi mengubah segalanya termasuk pola pikir, kebiasaan bahkan bisa menambah stres bahkan bisa membuat depresi.

Sebelum pandemi, saya merasa santai meskipun harus hidup sendirian dan jauh dari keluarga. Jika ditanya bagaimana rasanya hidup sendirian, saat itu saya pun menjawab saya bahagia meskipun hidup sendiri. 

Sebelum pandemi, bebas kemanapun ingin pergi atau jalan-jalan. Bebas ketemu ataupun main ke rumah teman maupun saudara.

Sebelum pandemi, sakit flu bahkan batuk pun masih bisa bekerja. Bahkan selama tidak parah namun kantor membutuhkan tenaga, kita pun tetap bekerja.

Tapi lain dulu lain sekarang. Lain sebelum pandemi dan selama pandemi.

Semuanya berubah ketika pandemi. Khususnya disaat ini yang semakin meningkat jumlah kasusnya.

Sekarang demam, flu, dan batuk saja dilarang masuk ke kantor dan istirahat di rumah. Harus melakukan minimal swab antigen dulu baru bisa bekerja kembali.

Untuk jalan-jalan atau travelling saja sudah tidak ada keberanian apalagi ketika persyaratan perjalanan harus ada hasil PCR ataupun swab antigen yang membuat biaya perjalanan naik berkali-kali lipat. Mau mudik pun dipikir-pikir lagi meskipun kerinduan kumpul dengan keluarga di hari raya sering kali tidak bisa tertahan.

Namun ada hikmah di masa pandemi ini. Kita jadi lebih menyayangi diri kita sendiri dengan berusaha agar menjaga tubuh kita tetap sehat. Pandemi telah mengubah pola hidup masyarakat kita. 

Sebelum pandemi kita makan dan jajan apa saja. Sekarang makanan yang dimakan adalah makanan yang sehat. Dulu sebelum pandemi, kita jarang berolahraga namun di masa pandemi jadi semakin rajin olahraga.

Karena kasus Covid-19 yang makin meningkat, tentunya membuat masyarakat kita menjadi ketakutan dan sangat waspada sehingga kita menjaga betul diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun