Lebaran ini akhirnya jadi moment saya belajar untuk sabar.
Melihat di sekeliling saya di hari raya berkumpul dengan keluarganya. Sedangkan saya harus menikmati lebaran itu sendirian. Sabar menahan bahwa moment kebersamaan bersama keluarga  itu harus disimpan dulu dalam hati dan direalisasikan setelah larangan mudik berakhir. Meskipun masih bisa bersilaturahmi lewat video call namun tetap saja suasananya berbeda dibanding moment berkumpul langsung.
Saya juga harus sabar untuk tidak bisa menikmati masakan lebaran buatan keluarga saya meskipun ada orang baik yang mengirimkan masakan lebaran apalagi karena saya tinggal sendirian saya memutuskan untuk tidak masak makanan lebaran.
Di malam saya membuat tulisan ini pun, air mata tak henti mengalir. Betapa berlebaran sendirian itu tidak nyaman apalagi di sekeliling tempat saya tinggal semuanya berlebaran bersama keluarganya. Bahwa berkumpul bersama keluarga dan orang yang kita sayang adalah hal terbaik yang memang menjadi moment paling ditunggu saat hari raya apalagi untuk keluarga yang memang hanya bisa bertemu dua atau tiga kali dalam setahun salah satunya di moment hari raya.
Di tahun ini pun jadi paham betapa pentingnya mudik dan berkumpul bersama keluarga di hari raya karena momentnya hanya setahun sekali. Mengapa masyarakat begitu nekad untuk mudik meski dilarang. Karena berlebaran bukan di kampung halaman dan tidak bersama keluarga itu memang terasa menyedihkan.
Semoga pemerintah bisa mencari solusi terbaik bagi masyarakat. Jangan sampai tembang pilih pada masyarakatnya sendiri. Bukankah salah satu imun terbaik itu adalah ketika hati bahagia. Dan hati bahagia itu salah satunya ketika bisa merayakan hari raya bersama keluarga tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan selama berkumpul.
Dan semoga tahun depan saya bisa berlebaran dengan keluarga maupun dengan orang-orang yang saya sayang. Tidak berlebaran lagi sendirian.
Selamat berkumpul bersama keluarga di hari raya. Manfaatkan moment itu sebelum tidak bisa merasakan kembali indahnya berkumpul dengan keluarga di hari raya. Tetaplah lakukan protokol kesehatan selama berkumpul  dengan keluarga demi kebaikan bersama.Â
Maaf lahir batin juga untuk semua pembaca Kompasiana.