Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama FEATURED

Beas Kaheman, Kegiatan Pendidikan Istimewa Pelajar Purwakarta di Bulan Ramadan

28 April 2021   20:50 Diperbarui: 5 April 2022   06:13 6181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beas Kaheman, kegiatan yang mewajibkan semua siswa yang mampu untuk menyumbangkan beras untuk temannya yang kurang mampu. | Foto: Dokumentasi pribadi

Tak terasa pandemi Covid-19 di negeri tercinta sudah satu tahun terjadi dan keadaan ini berpengaruh pada perubahan di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Sektor pendidikan adalah yang paling besar terkena dampaknya. Anak-anak yang biasa bersekolah namun di masa pandemi harus belajar di rumah saja dan melakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. 

Begitupun guru yang harus mengajar secara daring kepada anak-anak didiknya dan peran orangtua di masa pembelajaran era pandemi ini sangat diperlukan untuk mengawasi dan membantu kegiatan pembelajaran anak di rumah.

Di masa pandemi ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di masa pandemi pula pada akhirnya memaksa para pemangku ataupun pelaku kebijakan di bidang pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dan berinovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Penguatan karakter pendidikan menjadi salah satu yang diterapkan dalam sistem pendidikan di masa pandemi. Karena itu selama pandemi ini pemangku atau pelaku selain harus berinovasi dengan menciptakan kreativitas dalam pembelajaran namun juga harus membentuk karakter anak selama belajar di rumah namun bisa diterapkan tidak hanya untuk sekolah namun juga di rumah maupun di masyarakat.

Kemendikbud sendiri pada tahun 2016 telah menggulirkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai fondasi dan ruh pendidikan. Ada lima nilai karakter utama dalam gerakan PPK yang bersumber dari Pancasila yaitu: nilai religius, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kegotongroyongan. 

Penguatan pendidikan karakter diimplementasikan pada tugas pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan msyarakat agar peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya kemudian mengkaji dan mempraktikan langsung nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Kota tercinta saya, Kabupaten Purwakarta sebelum Kemendikbud menggulirkan Gerakan PPK di tahun 2016 sebetulnya telah lebih dahulu menyelenggarakan pendidikan karakter dengan lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) No. 65 Tahun 2015 tentang Pendidikan Karakter.

Maksud penyelenggaran pendidikan berkarakter yang dicanangkan Bupati Purwakarta saat itu H. Dedi Mulyadi adalah untuk membentuk generasi muda yang cerdas, terampil, cinta tanah air dan daerahnya, mandiri, mampu beradaptasi dengan lingkungannya, berwawasan luas, dan berbudi pekerti luhur.

Menurut Perbup Purwakarta No. 65 Tahun 2015, pendidikan karakter di Purwakarta berpedoman kepada nilai kesundaan dengan dibuatnya Tujuh Hari Ajaran Pendidikan Purwakarta atau yang lebih dikenal dengan Tujuh Poe Atikan Pendidikan Purwakarta Istimewa.

Tujuan penyelenggaraan pendidikan berkarakter masih menurut Perbup No.65 Tahun 2015 salah satunya adalah agar melatih peserta didik untuk melatih peserta didik untuk membiasakan pola hidup tertib, mandiri, peduli, dan peka terhadap lingkungan sekitarnya dengan mengaplikasikan nilai-nilai yang diperkenalkan melalui proses pembelajaran di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun