Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gabung di Komunitas Nambah Teman Baru

18 Januari 2021   12:18 Diperbarui: 18 Januari 2021   12:37 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : dokumentasi pribadi

Namun ketika saya mengenal salah satu komunitas sepeda terbesar negeri ini yaitu MTB Federal Indonesia (MTBFI) pada akhir Desember 2004 ketika Federalis (sebutan untuk pesepeda yang menggunakan sepeda merk Federal) dari Bekasi berkunjung ke Karawang. Karena saat itu pesepeda dari Karawang masih sedikit kemudian rekan-rekan pesepeda Karawang meminta bantuan saya dan kawan-kawan dari pesepeda Purwakarta untuk menyambut Federalis dari Bekasi di Bendungan Walahar, Karawang. Sehingga di hari itu kumpulah pesepeda dari Karawang, Purwakarta, Bekasi bahkan dari Jakarta dan menjadi kenal dengan para federalis itu.

Dari acara itulah kemudian saya pun mempunyai mimpi bersepeda ke Jakarta. Saya menjual sepeda MTB saya dan kemudian menggantinya dengan sepeda Federal yang kemudian membawa saya mewujudkan mimpi itu.

Touring pertama dengan bersepeda ke Jakarta di Januari 2005 membuka mata saya bahwa slogan komunitas MTB Federal yaitu "satu sepeda sejuta saudara" itu memang nyata adanya. Bagaimana ketika sampai di kota yang kami lewati, kami disambut oleh pesepeda dari daerah itu bahkan ada yang ikut menemani kami sampai ke Jakarta. Moment ketika saya mengalami kram kaki ketika sudah sampai di perbatasan Bekasi -- Jakarta menjadi saksi kunci betapa luar biasanya persaudaraan antar sesama pesepeda. 

Meskipun kaki saya kram sementara di sisi lain saya harus mewujudkan mimpi saya itu, akhirnya petouring senior membantu saya dengan menarik saya dan sepeda saya menggunakan tali yang di ikat di sepedanya. Padahal berat apalagi ketika ditanjakkan namun beliau terus membantu saya sampai ke garis finish, Lapangan Monas Jakarta dengan sambutan luar biasa dari teman-teman Federalis Jakarta yang sudah menunggu dan menyambut kami di Monas.

foto : dokumentasi pribadi
foto : dokumentasi pribadi
Dan itu bukan dialami oleh saya saja tapi hampir semua federalis ataupun peseda dari berbagai jenis ataupun merk, jika berkunjung atau melintasi kota lain maka akan disambut dan dikawal oleh peseda dari daerah yang dilewatinya. 

Begitupun ketika rekan pesepeda melintasi kota saya, tentunya saya akan menyambut dan meminta mereka singgah istirahat di rumah saya. Karena ini pula lah, saya bertemu dengan peturing sepeda senior dari Malaysia yang sempat istirahat di rumah saya dan kemudian ketika saya liburan di Malaysia, saya disambut bahkan diajak keliling beberapa wilayah oleh peturing tersebut.

Meskipun kini saya sudah berhenti bersepeda jarak jauh namun silaturahmi dengan teman-teman federalis masih terjalin lewat media sosial. Beberapa federalis seangkatan saya yang masih suka touring kadang masih suka kontak saya meskipun saya sudah tidak tidak tinggal di rumah orang tua dan tempat tinggal yang sekarang sudah tidak bisa dijadikan lagi rumah singgah.

Dan sekarang komunitas Kompasiana.

Saya sering ditanya, apa untungnya menulis di Kompasiana? Berapa banyak materi yang sudah saya dapatkan?

Saya jawab, materi bukan yang utama apalagi menulis itu adalah bagian dari hidup dan bukan sekedar hobi lagi. Yang saya dapatkan lebih ke pengalaman dan bagaimana saya bisa berinteraksi dan bertukar pikiran dengan kompasianer dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. 

Saya baru tiga tahunan menulis di Kompasiana dan baru gabung dengan komunitas Kompasianer ketika Warga Kota, Kompasianer Purwakarta resmi dibentuk oleh Kang Ofi, saya dan beberapa rekan lainnya di awal Januari tahun lalu. Semenjak itulah saya mulai mengenal kompaisaner yang lain dari berbagai komunitas daerah maupun komunitas travellingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun