Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sepedaku, Jati Diriku

16 Juli 2020   15:58 Diperbarui: 16 Juli 2020   20:02 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumentasi pribadi

Sepeda itu Jati diri bukan Unjuk Diri ~ Willy Oscar

Kalimat itu saya baca dari status teman sepeda di beranda media sosial saya dan kalimat itu menarik perhatian saya.

Bersepeda kini menjadi aktivitas paling diminati di masa new normal ini. Harga sepeda pun melambung tinggi dan hampir semua masyarakat Indonesia khususnya di perkotaan punya sepeda baik itu sepeda yang harga terendah maupun yang paling mahal. Beberapa selebritas maupun publik figure pun sering posting kegiatan bersepeda di akun media sosialnya.

Sepeda itu Jati diri

Untuk kalangan pecinta / hobby bersepeda, Sepeda itu Jati diri. Banyak pesepeda yang menjadikan sepeda mereka sebagai bagian dari jati diri mereka. Entah itu mereka yang hobby bersepeda dengan sepeda onthel, sepeda gunung, sepeda lipat maupun sepeda touring.  Saya sendiri dari tahun 2015 memilih sepeda touring yang memang sudah menjadi bagian dari jati diri saya.

Semua itu diawali dari pertengahan Desember 2014 pertama kali saya berkenalan dengan teman-teman federalis di area Bendungan Walahar Karawang.  Waktu itu teman-teman dari Federalis Bekasi dan sekitarnya berkumpul dengan pesepeda dari Karawang dan Purwakarta. Tujuannya jelas untuk mempererat silaturahmi antar sesama pesepeda.

Dari kumpulan itu saya melihat teman-teman federalis dengan sepeda tuanya yang kemudian di modif sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Bahkan ada juga yang membiarkan sepedanya apa adanya tanpa mengalami modifikasi. Saya saat itu penasaran kenapa mereka menggunakan sepeda tua yang sudah tidak diproduksi lagi sementara di sisi lain sudah banyak sepeda model baru di tahun itu.

Pertemuan itu membuat saya berkenalan dengan pesepeda Bekasi dan Karawang dan silaturahmi berlanjut. Suatu hari setelah acara itu, saya berkunjung ke salah satu pesepeda Karawang dan melihat beberapa koleksi sepeda Federal nya. Dan saya pun tertarik untuk memiliki sepeda merk Federal apalagi salah satu mimpi saya adalah ingin bersepeda ke Jakarta. Mimpi saya ketika mulai aktif sepedahan dari tahun 2012.

Sepeda Federal menurut informasi yang saya baca dari postingan Facebook di group MTB Federal pertama kali dibuat di Indonesia tahun 86-an dan sudah tidak diproduksi lagi pada tahun 1996. Artinya pembuatan sepeda Federal hanya berjalan selama 10 saja. Namun meski tak lama, sepeda ini di produksi banyak hampir 500.000 sepeda setiap bulannya. Itu karena merk ini satu-satunya memproduksi jenis sepeda MTB. Kemudian merk ini memproduksi sepeda sport dan juga sepeda untuk touring. Sepeda Federal memiliki banyak tipe, dari yang saya baca di media sosial, sepeda ini memiliki lebih dari 40 tipe sepeda. Kini sepeda Federal dikenal sebagai sepeda touring. Banyak pesepeda yang memilih sepeda Federal untuk touring ke beberapa daerah bahkan dipakai saat gowes mudik ke kampung halamannya.

Mencari sepeda Federal ternyata bukan perkara mudah. Apalagi sepeda Federal asli adalah yang memiliki nomor seri di rangka sepedanya. Kalaupun ada ternyata harganya tinggi dan ada di luar kota. Untungnya ketika bulan Januari 2015 tidak sengaja saya melihat sepeda Federal di kontrakan milik tetangga baru saya dan sepedanya jarang dipakai. Sepedanya pun ketika saya bilang mau membeli sepedanya, dia jual dengan harga Rp. 175.000,- . Sepeda Federal itu tipenya Tourino Terrain, itu saya tahu ketika saya tunjukkan Nomor serinya yang terletak di bawah rangka dekat pedal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun