Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Akhir Kisah Cinta Si Doel", Berakhir Namun Berkesan

15 Januari 2020   00:19 Diperbarui: 15 Januari 2020   08:20 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : Dokumentasi Falcon Picture

Purwakarta, 14 Januari 2020 Jam 22.55

Tulisan ini dibuat gara-gara gak bisa tidur, lalu buka Youtube dan kebetulan ada channel Taulany TV dengan Talkshow Para Pemain Si Doel dan keluarlah tulisan ini. Dan tulisan ini dibuat berdasarkan cerita pribadi.

Doel memang akan mengakhiri kisah cintanya yang bisa kita saksikan ceritanya tanggal 23 Januari 2020 di seluruh bioskop Indonesia. Buat saya bolehlah ceritanya berakhir tapi saya mengalami banyak moment luar biasa bersama keluarga si Doel dan itu sangat berkesan dan tak akan terlupakan. Berakhir namun membuat banyak kenangan.

Seperti saya cerita sebelumnya dalam artikel saya yang dimuat di Kompasiana, dulu saya tidak pernah nonton Serial Televisi Si Doel Anak Sekolahan (SDAS) tapi SDAS adalah tontonan favorit kedua orang tua saya (alm). Saya pertama tahu cerita serial ini dari cerita orang tua saya. 

Makanya saya tidak menyangka kalau belasan tahun kemudian saya bakalan berkenalan dan menjadi fans dari pemain si Doel dan lanjut berkenalan dengan Pak Rano Karno.

Setelah menonton rerun serialnya lalu menonton kedua filmnya, buat saya ini film keluarga yang "real" keluarga. Tidak pernah saya melihat bahwa ini hanya akting. 

Apalagi di luar syuting, kekeluargaan antar pemain begitu kuat. Tidak pernah ada pergantian pemain, para pemainnya adalah orang yang sama dari awal serial si Doel hingga film yang terakhir.

Banyak hal positif yang bisa saya ambil dari Keluarga Si Doel dan para pemain menyimpan banyak kenangan yang tidak bisa terlupakan.

Tak bisa di pungkiri Maudy Koesnaedi dan Cornelia Agatha pemeran tokoh Jaenab dan Sarah punya cerita penting dari perjalanan hidup saya beberapa tahun kemarin. Keduanya terkenal dekat dengan fans.

Maudy Koesnaedi adalah sosok yang membuat saya semangat lagi menulis setelah beberapa tahun vakum dari dunia menulis. Setiap nonton teater atau filmnya, selalu ingin saya tulis review atau ulasannya termasuk tulisan tentang Syuting Film Si Doel.

Kalau tidak mengenal Maudy Koesnaedi, saya juga tidak akan mengenal kota Jakarta, budaya dan juga kehidupan sosial dari kota Jakarta.

Cornelia Agatha adalah sosok yang membuat saya jatuh cinta dengan teater dan puisi. Jarang-jarang ada aktris yang bisa hebat ketika bermain teater. Pertemuan pertama dengan "Sarah" justru seusai "Sarah" pementasan musikalisasi Puisi. 

Mereka berdua yang kemudian memperkenalkan saya pada proses syuting Si Doel, bertemu dengan Pak Rano Karno dan pemain lain. Hingga saya hadir di premier kedua filmnya.

Bertemu Pak Rano Karno saya merasa bangga bisa bertemu sosok hebat dibalik kesuksesan Serial Si Doel selama 27 tahun ini. Cerita Si Doel, Pak Rano lah yang membuat. Tidak hanya cerita tapi menyutradarai pula serial dan filmnya.

Pak Rano pintar mengobak-abik perasaan fans Sarah dan Jaenab hingga bisa terjadi dua team, Team Sarah dan Team Zaenab. Bisa menciptakan tokoh laki-laki yang harus memilih dua wanita dengan cerita yang indah dan menarik tanpa unsur kekerasan maupun dengan cerita yang lebay. Pak Rano Karno memang penulis cerita yang hebat dan Legend-nya Perfilm-an negeri ini.

Saya juga pernah bertemu dan menengok Mak Nyak bareng fans Sarah. Walau tak lama tapi saya bisa melihat semangatnya Mak Nyak apalagi ketika mendengar antusiasnya beliau ketika ikut Syuting meski dalam keadaan sakit. Si Doel adalah bagian hidupnya Mak Nyak dan semua pemain.

Begitu juga dengan pemain yang lain. Mereka orang-orang yang humble meski mereka punya nama besar di dunia perfilm-an tanah air 

Karena film Si Doel, tiga dari empat tulisan saya tentang film Si Doel menjadi artikel utama di Kompasiana. Satu lagi menjadi artikel pilihan. Mengulas tentang film Si Doel jadi awal saya mereview suatu film. 

foto : Dokumentasi Pribadi & Kompasiana
foto : Dokumentasi Pribadi & Kompasiana
Karena film Si Doel saya jadi tahu bagaimana proses pembuatan film. Ke riweuhan selama proses syuting tapi di bawa happy oleh para pemain dan kru nya. Bagaimana proses roadshow film dan menyapa masyarakat di berbagai daerah hingga tahu Premier film itu crowdednya seperti apa. 

Karena film si Doel, saya jadi tahu budaya Betawi. Film dan serial yang tidak pernah lupa akan budaya asalnya. Film yang ketika premier ada yang jualan kerak telor, ondel-ondel dan juga kesenian Betawi. 

Cerita film ini akan berakhir tapi tidak dimata dan dihati penonton Indonesia. Berakhir di cerita tapi dikenang abadi oleh masyarakat. Masyarakat akan mengenang bahwa ada serial dan film yang begitu istimewa di mata semua penonton. Dan pastinya serial maupun filmnya akan menjadi satu-satunya film Indonesia yang ditonton berulang kali bahkan ribuan kali tanpa bosan oleh penontonnya.

Meski cerita film ini akan berakhir, masyarakat akan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pemain, sutradara, kru, rumah produksi maupun stasiun televisi yang menayangkan serial Si Doel karena selama 27 tahun Serial maupun Film Si Doel menjadi tontonan yang begitu banyak tuntunannya. Tontonan yang menginspirasi dan disukai masyarakat.

Seperti Pak Rano bilang bahwa Si Doel sudah berjalan 27 tahun. Dan itu tidak mudah untuk menjadi tontonan yang menarik dan punya arti.  Meski pahit dan akan membuat sedih tapi sudah saatnya Si Doel memberi ketegasan kepada siapa dia akhirnya hatinya memilih.

Semoga sukses film Akhir Cerita Si Doel dan jangan lupa nonton mulai tanggal 23 Januari 2020 di bioskop terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun